Heboh Pemasangan Bendera PSHT di Jepang Tuai Cibiran Netizen Lokal dan Indonesia

Heboh Pemasangan Bendera PSHT di Jepang Tuai Cibiran Netizen Lokal dan Indonesia

Heboh Pemasangan Bendera PSHT di Jepang Tuai Cibiran Netizen Lokal dan Indonesia--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah video berdurasi 33 detik yang menampilkan pemasangan bendera besar milik organisasi bela diri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Jepang menuai sorotan tajam dari warganet. Video tersebut menunjukkan bendera berukuran besar dibentangkan di atas jembatan umum yang melintasi sungai di Jepang, memicu berbagai reaksi dari netizen lokal maupun dalam negeri.

BACA JUGA:Pengumuman PPPK 2024 Tahap 2 Cek di sscasn.bkn.go.id: Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Lulus?

BACA JUGA:Pemilik Masayu.r, Akui KUR BRI Bikin Usaha Makin Lancar Jaya

Bendera tersebut bertuliskan “PSHT Madiun” di bagian atas dan “Rantau Japan” di bagian bawah, menunjukkan keterkaitan antara kelompok tersebut dengan kota Madiun sebagai pusat organisasi dan komunitas diaspora di Jepang.

Tindakan ini menjadi kontroversi setelah salah satu pengguna Instagram @localpridegarage mengunggah video tersebut. Dalam unggahan itu, tampak beberapa orang berbaju hitam (ciri khas anggota PSHT) tengah memasang dan mendokumentasikan pemasangan bendera tersebut. Lokasi tampaknya merupakan area publik dengan lalu lintas pejalan kaki dan wisatawan.

BACA JUGA:Tarif Ojek Online Bakal Naik 8–15 Persen, Penumpang Mulai Beralih ke Transportasi Umum.

BACA JUGA:Manfaatkan KUR BRI, UMKM Pemasok Program Makan Bergizi Gratis Ini Sukses Tingkatkan Skala Usaha

Netizen Jepang Geram

Di slide terakhir dari unggahan tersebut, disisipkan tangkapan layar komentar dari akun netizen Jepang @ryuzin_001. Komentarnya (diterjemahkan oleh pengunggah) berbunyi:

"Orang Indonesia selalu menimbulkan masalah. Terlalu banyak orang yang tidak mengikuti aturan dan bergerak egois, tidak peduli di mana mereka berada. Itu sebabnya sulit dipercaya dan mengganggu lingkungan sekitar."

Pernyataan ini sontak memantik debat panas di media sosial, memperkuat citra negatif terhadap WNI di luar negeri yang dianggap bertindak di luar aturan setempat.

BACA JUGA:Viral! Belasan Pemandu Karaoke Kesurupan Massal di Hotel saat Malam 1 Suro, Pemicunya Masih Misteri.

BACA JUGA:Dukung Hilirisasi dan Ekosistem EV, PLN Pasok Listrik 2 × 27,7 MVA ke Pabrik Baterai EV di Karawang

Respons Netizen Indonesia: “Fanatisme yang Meresahkan”

Sumber: