klarifikasi viral: pakar gizi ipb bantah klaim sereal dan bubur bayi mengandung besi berbahaya

klarifikasi viral: pakar gizi ipb bantah klaim sereal dan bubur bayi mengandung besi berbahaya

klarifikasi viral: pakar gizi ipb bantah klaim sereal dan bubur bayi mengandung besi berbahaya--ist

SILAMPARITV.CO.ID - klaim yang beredar luas di media sosial menyebutkan bahwa sereal dan bubur bayi instan mengandung besi dalam bentuk serpihan logam yang bisa ditarik dengan magnet, sehingga dianggap berbahaya bagi bayi. pernyataan ini sempat viral dan memicu kepanikan di kalangan orang tua. namun, klaim tersebut telah diluruskan oleh pakar gizi dari institut pertanian bogor (ipb) yang menyebut informasi tersebut menyesatkan dan tidak berdasar ilmiah.

BACA JUGA:Tak Pernah Ada Kata Terlambat untuk Berolahraga, Kuncinya Mulai dan Konsisten!

dr. ir. ahmad sodiq, msi, dosen dan pakar gizi manusia di fakultas teknologi pertanian ipb, menegaskan bahwa besi yang terkandung dalam sereal dan bubur bayi adalah bentuk fortifikasi—penambahan zat gizi essensial—yang telah melalui proses ilmiah dan direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia (who) serta badan pengawas pangan nasional maupun internasional.

“besi yang ditambahkan dalam makanan bayi seperti sereal dan bubur instan adalah bentuk mikronutrien yang disebut electrolytic iron atau reduced iron. ini bukan potongan logam berbahaya, melainkan partikel halus yang aman, mudah dicerna, dan sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi pada bayi,” jelas sodiq.

BACA JUGA:survei ungkap 3 dari 10 remaja di indonesia alami gangguan kesehatan mental, idai dorong deteksi dini

BACA JUGA:Batuk Tak Kunjung Sembuh? Coba 7 Bahan Alami Ini, Rekomendasi Dokter!

fenomena viral yang menunjukkan serpihan menempel pada magnet saat dicoba pada sereal bayi, menurut sodiq, hanya menunjukkan sifat fisik dari bentuk besi tersebut yang bersifat feromagnetik, bukan indikasi bahwa makanan itu mengandung logam berbahaya.

“ya, memang reduced iron bisa tertarik magnet karena sifat kimianya. tapi begitu masuk ke dalam sistem pencernaan, besi ini larut dan diserap tubuh dengan baik. ini adalah bentuk fortifikasi yang telah digunakan secara global selama puluhan tahun dan terbukti aman,” tambahnya.

BACA JUGA:Polres Probolinggo SemaraJangan Asal Minum, Berikut Tipkkan HUT ke-80 RI dengan Olahraga & Lomba Antarinstansi

sodiq juga mengkritik keras konten youtube yang menyebarkan informasi tersebut, menyebutkan bahwa narasi yang digunakan oleh beberapa youtuber terkait isu ini tidak akurat dan cenderung provokatif.

“saya menyayangkan ada youtuber yang menyebut peneliti atau pakar gizi sebagai ‘ngawur’, padahal mereka sendiri tidak memahami dasar ilmu fortifikasi pangan. ini contoh buruk dari penyebaran informasi kesehatan tanpa verifikasi ilmiah,” tegas sodiq.

BACA JUGA:Kepergok Curi Motor di Rejang Lebong, Warga Lubuklinggau Babak Belur Dihajar Massa.

BACA JUGA:Camat Pati Bantah Usulkan Kenaikan PBB 250%, Pansus DPRD Temukan Kejanggalan Pernyataan Bupati

ia menekankan bahwa anemia akibat kekurangan zat besi masih menjadi masalah gizi utama di indonesia, terutama pada bayi dan anak usia bawah dua tahun. fortifikasi besi pada makanan pendamping asi (mp-as) seperti sereal dan bubur bayi adalah salah satu strategi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk menekan angka kejadian.

Sumber: