Waspada Konstipasi Parah pada Anak: Kisah Balita yang Nyawanya Terancam Akibat Tubuh Dipenuhi Tinja
Waspada Konstipasi Parah pada Anak: Kisah Balita yang Nyawanya Terancam Akibat Tubuh Dipenuhi Tinja--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Kasus seorang balita yang nyaris meregang nyawa akibat konstipasi atau sembelit parah menjadi pengingat keras bagi semua orang tua tentang betapa seriusnya masalah pencernaan yang sering dianggap sepele ini. Kondisi yang dalam istilah medis disebut fecal impaction atau impaksi tinja ini bukan hanya tentang ketidaknyamanan, tetapi dapat berubah menjadi situasi yang mengancam jiwa.
Awal yang Dianggap Biasa: Sembelit yang Terus Memburuk
Cerita bermula dari seorang balita yang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) dalam waktu yang cukup lama. Awalnya, orang tua mungkin mengira ini adalah sembelit biasa yang sering terjadi pada anak-anak. Gejala seperti perut kembung, rewel, dan nafsu makan menurun seringkali dihadapi dengan pengobatan rumahan. Namun, ketika frekuensi BAB semakin jarang, bahkan hingga hitungan minggu, dan kondisi anak semakin lemah, alarm bahaya harus segera dibunyikan.
BACA JUGA:Sambut Hari Pelanggan Nasional, PLN UP3 Jambi Perkuat Layanan untuk PT Alam Barajo
Dari Sembelit Menjadi Krisis: Tubuh yang Dipenuhi Tinja
Sembelit yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi fecal impaction. Ini adalah kondisi di mana tinja yang keras dan kering menumpuk secara masif di usus besar dan rektum, sehingga tidak dapat dikeluarkan dengan cara normal. Tinja yang menumpuk ini bukan hanya menyumbat, tetapi juga dapat menekan organ-organ di sekitarnya. Dalam kasus yang parah, usus dapat meregang secara tidak wajar (megakolon) dan berisiko mengalami perforasi atau robek, yang dapat menyebabkan infeksi serius di rongga perut (peritonitis).
BACA JUGA:Kumpulan Soal Ujian IPA Kelas 6 SD dan Jawabannya: Siap Hadapi Ujian!
Gejala yang Tidak Boleh Diabaikan Orang Tua
Orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda sembelit yang telah menjadi darurat medis:
* Tidak BAB selama lebih dari 5 hari, terutama pada bayi dan balita.
* Perut yang terlihat membuncit, keras, dan terasa sakit saat disentuh.
Sumber: