Gas Elpiji 3 Kg Langka di Lubuklinggau, Harga Melonjak Hingga Rp. 45 Ribu
Gas Elpiji 3 Kg Langka di Lubuklinggau, Harga Melonjak Hingga Rp. 45 Ribu--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, semakin parah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kondisi ini memicu lonjakan harga di tingkat pengecer hingga mencapai Rp. 45 ribu per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA:Sesama Penjaga Keamanan Bentrok di Pasar Lubuklinggau, Satu Kritis
BACA JUGA:Pemilik Kamar Bilas Pantai Jakat Bengkulu Klarifikasi Usai Aksi Tak Pantas Yang Viral
Warga pun mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kg dengan harga normal. Jika tersedia di pasaran, harga justru melambung hampir dua kali lipat dari harga resmi.
Rebo, warga Permai, mengaku kesulitan memperoleh gas elpiji bersubsidi tersebut. Menurutnya, kondisi ini sangat memberatkan masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada gas 3 kg.
BACA JUGA:Cara Lolos Berkas KUR BRI 2025, Simak Tabel Cicilan Rp. 1 Juta hingga Rp. 200 Juta
BACA JUGA:Viral! Pria Paruh Baya Hadang Mobil Presiden Prabowo dan Sampaikan Aspirasi
“Sekarang gas 3 kg melonjak gila-gilaan. Biasanya paling mahal Rp. 30 ribu, sekarang bisa sampai Rp. 45 ribu. Kami berharap polisi segera sidak,” kata Rebo dikutip dari Tribunsumsel.com, Minggu (21/12/2025).
Ia juga mengungkapkan telah berkeliling ke sejumlah pangkalan dan agen, namun hampir semuanya mengaku kehabisan stok. Biasanya, lanjut Rebo, pasokan elpiji cukup mudah didapatkan di Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Namun saat ini, gas hanya tersedia di beberapa pengecer dengan harga tinggi.
BACA JUGA:BGN Dorong Inovasi MBG, Sopir Pengantar Makanan Diminta Pakai Kostum Power Rangers
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Ogan Ilir, Kalapas Pagar Alam Meninggal Dunia
“Sudah keliling ke beberapa pangkalan, semuanya kosong. Biasanya di Pasar Satelit banyak, sekarang hanya beberapa pengecer yang jual,” ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan Kiki, warga lainnya, yang menduga adanya permainan antara agen dan pengecer. Ia mengaku sering mendapat informasi bahwa gas baru masuk ke agen, namun saat didatangi, stok sudah habis.
BACA JUGA:Prabowo Rencana Tambah Sawit di Papua Tuai Kritik, Pengamat Soroti Dampak Ekologis
BACA JUGA:Gerak Harapan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Warga Binaan Ikuti Pembinaan Latihan Tari
“Seperti kemarin di tempat kami, saya dapat kabar gas baru masuk di agen Permai 15. Saya langsung datang bawa dua tabung, tapi agen bilang sudah habis. Kejadiannya seperti itu terus,” ungkap Kiki.
Kiki menduga gas elpiji tersebut tidak benar-benar habis, melainkan disimpan untuk kemudian dijual kembali pada malam hari dengan harga lebih tinggi. Ia pun meminta pihak kepolisian dan pemerintah segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke agen-agen yang diduga nakal.
BACA JUGA:Perkuat Disiplin Magang, Lapas Narkotika Muara Beliti Tegaskan Komitmen Absensi dan Laporan Harian
BACA JUGA:Silampari TV Bersama Linggau Pos Online Sukses Gelar Lomba Foto Guruku Pahlawanku Peringati HGN 2025
“Kayaknya sudah kongkalikong. Mereka jualnya malam-malam. Kami minta polisi dan pemerintah sidak,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, mengakui bahwa persoalan kelangkaan dan lonjakan harga elpiji 3 kg menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Lubuklinggau. Ia memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan.
“Ini jadi perhatian pemerintah kota, kita akan terus pantau,” ujarnya.
BACA JUGA:Banjir Pesanan! 30 Ide Jualan Lauk Pauk Paling Dicari Saat Puasa 2026
BACA JUGA:Dua Opsi Penyaluran MBG di Masa Libur Sekolah, BGN Tegaskan Program Tetap Berjalan
Pria yang akrab disapa Yoppy itu menambahkan, jika harga elpiji 3 kg terus tinggi, pihaknya akan segera memerintahkan Kepala Bagian Ekonomi untuk berkoordinasi dengan Pertamina guna mengevaluasi pasokan.
“Kita ingin tahu pasokan itu berapa, kebutuhan masyarakat berapa, nanti akan kita evaluasi,” bebernya.
Selain itu, Pemkot Lubuklinggau juga akan mengecek langsung jadwal pengiriman gas elpiji agar tidak lagi terjadi alasan “gas datang langsung habis”. Yoppy tidak menutup kemungkinan adanya oknum yang menyalurkan gas subsidi ke luar daerah demi keuntungan pribadi.
BACA JUGA:Di Tengah Bencana, Zulhas Santap Kuliner Aceh Sambil Hisap Cerutu
BACA JUGA:Bus Tujuan Medan Terbakar Hebat di Muratara, Dugaan Api Berasal Dari Mesin
“Dari HET Rp. 18.500 bisa dijual Rp. 45 ribu di luar. Kalau kedapatan, akan kami cabut izin usahanya,” tegas Yoppy.
Pemerintah daerah berharap dengan pengawasan ketat dan koordinasi bersama aparat penegak hukum serta Pertamina, distribusi elpiji subsidi dapat kembali normal dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Aero Sutan Aswar Raih Emas SEA Games 2025 Meski Minim Dukungan, Bertarung Dengan Jetski Sewaan
BACA JUGA:Saat Kunjungan Menjadi Ruang Berbagi, Muara Beliti Menebar Kepedulian
Sumber: