Kebijakan-kebijakan ini memastikan stabilitas dan loyalitas, memungkinkan Hideyoshi untuk menjaga kontrol yang kuat atas Jepang.
Proyek dan Kebijakan Penting
Selain prestasi militernya, Hideyoshi juga dikenal karena proyek-proyek ambisius dan kebijakan inovatifnya. Ia membangun Kastil Osaka yang megah, yang menjadi pusat kekuasaannya dan simbol kekuatannya. Hideyoshi juga mengadakan sensus nasional pertama dan menyusun daftar penduduk serta tanah, yang membantu dalam pengaturan pajak dan administrasi.
Dalam upaya untuk mengukuhkan kekuasaannya, Hideyoshi menerapkan kebijakan pembatasan sosial yang ketat. Dia melarang para petani memiliki senjata, yang dikenal sebagai "Perintah Pedang Sikat." Langkah ini bertujuan untuk mencegah pemberontakan dan memastikan bahwa hanya samurai yang boleh membawa senjata.
Ekspedisi ke Korea dan Akhir Karir
BACA JUGA:Ini Dia 9 Lagu Band Pop Punk Indonesia yang Akan Bikin Kamu Menangis
Pada akhir masa kekuasaannya, Hideyoshi melancarkan kampanye militer ambisius untuk menaklukkan Korea dan, akhirnya, China. Namun, ekspedisi ini berakhir dengan kegagalan dan melemahkan kekuatan militer serta sumber daya Jepang.
Hideyoshi meninggal pada tahun 1598, sebelum mencapai tujuannya untuk menaklukkan Asia. Setelah kematiannya, kekuasaan beralih ke Tokugawa Ieyasu, yang kemudian mendirikan Keshogunan Tokugawa dan mengakhiri periode Sengoku yang penuh kekacauan.
Warisan Toyotomi Hideyoshi
Toyotomi Hideyoshi dikenang sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah Jepang yang membawa perdamaian dan stabilitas setelah periode panjang perang saudara.
Kepemimpinannya yang visioner dan kebijakan-kebijakan reformisnya meninggalkan jejak yang mendalam dalam perkembangan politik dan sosial Jepang.
Meskipun ambisinya untuk menaklukkan Asia tidak tercapai, Hideyoshi tetap dihormati sebagai penyatu Jepang dan arsitek dari bangsayang kuat dan terorganisir.