Generasi milenial yang kini sudah ketinggalan jaman menekankan bahwa kita harus terus berinovasi.
BACA JUGA:Dampak Telat Ganti Oli Mesin Setelah Mobil Dipakai Jarak Jauh
Loyalitas terhadap merek mobil tertentu.
“Persaingan ini (China dan Jepang) menghadirkan peluang menarik bagi industri otomotif dan konsumen Indonesia, yang akan mendapatkan manfaat dari pilihan yang semakin beragam,” tegasnya.
Referensi : Dua merek besar, Chery dan Wuling, bersaing memperebutkan posisi teratas dalam penjualan mobil di bulan Mei.
Kinerja penjualan mobil di tingkat grosir atau pabrikan ke dealer periode Mei 2024 disertifikasi oleh Chery.
BACA JUGA:Ini Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Manual yang Bikin Boros BBM
Direncanakan akan menyalip Wuling yang berada di depannya pada April 2024. 4.444 Total penjualan mobil Chery pada Mei tahun ini mencapai 968 unit.
Namun Chery hanya mencatatkan penjualan sebanyak 3.091 unit pada Januari hingga Mei 2024 sehingga pangsa pasarnya sebesar 0,9%.
Jumlah tersebut masih tertinggal jauh dari Wuling yang terjual 7.554 unit pada periode yang sama.
Namun pada Mei 2024, volume penjualan grosir Wuling sebanyak unit hanya sebanyak 909 unit dengan pangsa pasar sebesar 2,3%, lebih rendah 0,23% dibandingkan bulan sebelumnya yang mampu menjual Wuling sebanyak 1.188 unit, karena tren yang meningkat.
BACA JUGA:Idul Adha 2024 Mobil Kijang Innova Rebon Diesel Dijual Segini
penjualan mobil domestik. Pada titik ini, jumlahnya semakin berkurang.
Penetapan harga yang kompetitif dan inovasi yang agresif dari produsen mobil Tiongkok membuat produsen mobil di negara panda tersebut diperkirakan akan menguasai sepertiga pasar otomotif global, khususnya kendaraan listrik, pada tahun 2030.
Tidak dapat disangkal bahwa hal tersebut memang ada.
"Langkah ini memberikan keunggulan kompetitif dan ancaman bagi pembuat mobil listrik Tiongkok. Ini serius bagi pembuat mobil Eropa,'' kata Howard Yu, direktur pendidikan ekonomi di Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD), ungkapnya dalam pernyataan resmi baru-baru ini.