SILAMPARITV.CO.ID - PT PLN (Persero) terus menjalin kolaborasi tingkat global untuk mengakselerasi transisi energi melalui peningkatan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
Kolaborasi ini kembali ditegaskan pada acara Green Energy Buyers Dialogue yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Jumat (12/07).
Green Energy Buyers Dialogue adalah diskusi antar pemangku kepentingan dalam Just Energy Transition Partnership (JETP), termasuk perwakilan Pemerintah Indonesia,
perwakilan International Partners Group (IPG), Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), perbankan swasta internasional dan domestik, serta pelaku usaha.
BACA JUGA:Android TV vs Smart TV: Perbedaan Keduanya Agar Tidak Salah Pilih!
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menyampaikan, transisi energi dilakukan sebagai upaya memitigasi perubahan iklim global.
Pemerintah sangat menyadari krisis iklim dapat menimbulkan ancaman serius bagi 280 juta penduduk Indonesia.
”Tentu saja, urgensi ini mengharuskan kita untuk berubah, dan solusi dari persoalan iklim adalah melakukan transisi energi.
Kita harus beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke sumber energi non-fosil yang nol karbon tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” ujar Rachmat.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Micro Cheating Jika Pasangan Kita Melakukannya
Assistant Secretary of the Treasury for International Markets, U.S. Department of the Treasury, Alexia Latortue yang juga selaku perwakilan IPG memaparkan bahwasanya akselerasi transisi energi tidak hanya mampu memberikan dampak positif untuk lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian masyarakat.
Karena hal ini transisi energi dapat menarik Investasi, menciptakan lapangan kerja baru.
”Jelas bahwa transisi ramah lingkungan akan menarik investasi baru ke negara ini. Banyak perusahaan yang hadir di sini sore ini memiliki komitmen dan target net zero mereka sendiri.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan mencari sumber energi yang ramah lingkungan, dan negara-negara yang siap menawarkan sumber energi tersebut akan memiliki keunggulan kompetitif,” papar Alexia.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Terbaru di Sumsel, Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga