Harga Emas Hari ini 10 Januari 2025: Apa yang Membuat Emas Semakin Mahal

Jumat 10-01-2025,14:00 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARI.CO.ID - Harga emas di awal tahun 2025 menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan, menarik perhatian banyak investor dan masyarakat yang ingin melindungi nilai kekayaan mereka. Pada hari ini, harga emas batangan di pasar global tercatat di kisaran USD 1.950 per ons troy, sementara di Indonesia, harga emas per gram diperkirakan mencapai Rp 1.050.000 hingga Rp 1.100.000. Kenaikan harga emas ini tidak terjadi begitu saja; ada beberapa faktor yang mendasari pergerakan harga emas yang terus meningkat.

BACA JUGA:Harga Bahan Pokok di Indonesia pada 10 Januari 2025: Kenaikan dan Penurunan Menghiasi Pasar Nasional

BACA JUGA:Kejaksaan Negeri Lubuklinggau Tahan Kades Lubuk Mas atas Kasus Korupsi Dana Desa

Ketidakpastian Ekonomi Global Ketidakpastian ekonomi global menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas di awal tahun 2025. Krisis ekonomi yang melanda beberapa negara besar, serta gejolak pasar saham yang belum stabil, mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai instrumen investasi yang lebih aman. Emas dikenal sebagai aset yang tahan terhadap inflasi dan resesi, sehingga permintaan untuk emas meningkat setiap kali pasar global menunjukkan ketidakpastian.

BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Guru Tahap I Kota Lubuklinggau Tahun 2024

BACA JUGA:Rekomendasi Bedak Padat Sesuai dengan Tipe Kulit: Pilihan Terbaik untuk Tampilan Sempurna

Inflasi yang Masih Tinggi Meskipun ada tanda-tanda penurunan inflasi di beberapa negara, tingkat inflasi yang masih tinggi tetap membuat investor mencari cara untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Emas menjadi pilihan utama dalam hal ini, karena nilainya cenderung bertahan atau bahkan meningkat meskipun harga barang dan jasa lainnya terus naik. Dalam kondisi inflasi yang tinggi, harga emas biasanya akan terus merangkak naik karena permintaannya semakin besar.

BACA JUGA:Lontong Tunjang Mami Key Resmi Dibuka di Lubuklinggau: Destinasi Kuliner Baru yang Wajib Dicoba!

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Lubuklinggau 10 Januari 2025: Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang di Langit Lubuklinggau

Kebijakan Moneter yang Ketat Meskipun beberapa negara mengalami kebijakan moneter yang lebih ketat, seperti kenaikan suku bunga oleh bank sentral, emas tetap menarik perhatian sebagai aset yang aman. Kebijakan suku bunga yang tinggi memang memberikan daya tarik lebih pada instrumen investasi lainnya, seperti obligasi. Namun, ketegangan yang ditimbulkan oleh kebijakan moneter yang ketat membuat banyak investor memilih emas untuk mengurangi risiko yang terkait dengan instrumen investasi lainnya.

BACA JUGA:Fungsi Asesmen Formatif dalam Pembelajaran: Memaksimalkan Potensi Siswa

BACA JUGA:Perbedaan Es dari Air Matang dan mentah: Mana Yang Lebih Aman

Permintaan yang Terus Meningkat Permintaan akan emas, baik untuk perhiasan, industri, maupun investasi, terus meningkat, terutama di negara-negara besar seperti India dan China. Kedua negara ini merupakan konsumen emas terbesar di dunia, dan permintaan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda akan berkurang dalam waktu dekat. Dalam beberapa tahun terakhir, tren investasi dalam bentuk emas batangan dan logam mulia juga semakin populer, membuat harga emas semakin meningkat.

BACA JUGA:Posko Nataru ESDM Resmi Ditutup, PLN Sukses Amankan Kelistrikan dan Catatkan Rekor Transaksi SPKLU

BACA JUGA:Kolaborasi Kementrans & Kementan Agar Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri

Geopolitik yang Tidak Stabil Ketegangan geopolitik yang melibatkan negara-negara besar di dunia juga berperan dalam kenaikan harga emas. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh masalah politik dan perang, seperti ketegangan Rusia-Ukraina dan masalah perdagangan antara AS dan China, sering kali menyebabkan investor mencari perlindungan dalam bentuk emas. Pada saat situasi geopolitik tidak stabil, harga emas cenderung naik karena dianggap sebagai "safe haven" atau tempat aman untuk melindungi kekayaan.

BACA JUGA:Awali Tahun 2025, PLN UID S2JB Jalin Kolaborasi Bersama BPBD Sumsel Perkuat Kesiapsiagaan Darurat Bencana

BACA JUGA:KPU Musi Rawas Tetapkan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025–2030

Melihat tren kenaikan harga emas di awal tahun 2025, banyak analis yang memprediksi harga emas akan terus berada dalam kisaran tinggi sepanjang tahun. Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi, inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, serta ketegangan geopolitik yang berpotensi mempengaruhi pasar global, akan terus menjadi pendorong utama permintaan emas.

Meskipun ada kemungkinan terjadinya koreksi harga emas jika kebijakan moneter mulai dilonggarkan atau jika pasar global menunjukkan perbaikan ekonomi, emas tetap dipandang sebagai aset yang lebih aman di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian.

BACA JUGA:KPU Sumsel Resmi Tetapkan HDCU sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

BACA JUGA:Video Viral Petugas Ekspedisi Melempar Paket Asal-Asalan ke Dalam Truk, Netizen Geram

Harga emas yang terus mengalami kenaikan pada awal tahun 2025 menunjukkan betapa pentingnya peran emas sebagai aset yang dapat melindungi nilai kekayaan dalam situasi yang tidak pasti. Ketidakpastian ekonomi, inflasi, kebijakan moneter yang ketat, serta ketegangan geopolitik menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga emas. Bagi investor, ini bisa menjadi saat yang tepat untuk mempertimbangkan emas sebagai bagian dari portofolio investasi mereka.

BACA JUGA:Rekrutmen SPPI Batch 3 untuk Dapur Umum Makan Siang Bergizi Gratis: Berikut Fakta dan Klarifikasinya

BACA JUGA:SMP Negeri 3 Lubuklinggau Terapkan Program Senam Sehat dan Senam Otak untuk Tingkatkan Konsentrasi Siswa

Kategori :