SILAMPARITV.CO.ID - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, umat Islam di berbagai daerah mulai menjalankan tradisi ziarah kubur. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mendoakan keluarga dan kerabat yang telah berpulang, sekaligus mengingat kematian sebagai bentuk refleksi diri dalam menyambut bulan penuh berkah.
Makna Ziarah Kubur dalam Islam
Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Awalnya, Nabi Muhammad SAW sempat melarang umat Islam berziarah ke makam karena khawatir terjadi penyimpangan akidah. Namun, setelah keimanan umat semakin kuat, Rasulullah kemudian memperbolehkan bahkan menganjurkan ziarah kubur dengan tujuan mengingat kematian dan mendoakan yang telah berpulang.
BACA JUGA:Polisi Sita Puluhan Botol Miras di Muara Beliti Jelang Ramadan, Satu Orang Diamankan
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Akan Pasang CCTV di Alun-alun Merdeka untuk Cegah Vandalisme dan Kejahatan
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena itu dapat mengingatkan kalian akan akhirat." (HR. Muslim)
Dalam ajaran Islam, mengingat kematian menjadi bagian dari cara untuk meningkatkan ketakwaan. Dengan berziarah, seseorang diingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan pada akhirnya setiap manusia akan kembali kepada Allah SWT.
Adab Ziarah Kubur yang Dianjurkan
Agar pelaksanaan ziarah kubur sesuai dengan tuntunan Islam, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp1.000 per Gram, Berikut Daftar Harga Terbarunya
BACA JUGA:Sertifikat Tanah Kini Bisa Berubah Jadi Elektronik, Begini Cara dan Biayanya
Niat yang Ikhlas – Berziarah dengan niat untuk mengingat kematian dan mendoakan yang telah meninggal, bukan untuk tujuan lain yang bertentangan dengan syariat Islam.
Memberi Salam – Saat tiba di pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur, seperti yang diajarkan Rasulullah:
“Salam sejahtera bagi kalian wahai penghuni kubur, dari kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan kepada yang masih tertinggal. InsyaAllah kami akan menyusul kalian.” (HR. Muslim)
Membaca Doa – Membaca doa bagi almarhum, memohon ampunan, serta kebaikan di akhirat bagi mereka.
Tidak Berbuat Kesyirikan – Dilarang meminta sesuatu kepada arwah yang sudah meninggal, karena hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Menjaga Ketertiban dan Kebersihan – Tidak duduk atau menginjak kuburan serta menjaga kebersihan area pemakaman.
Keutamaan Ziarah Kubur Menjelang Ramadan
BACA JUGA:Mudik Gratis Sumsel 2025: Cara Daftar dan Kuota 2.000 Tiket Bus & Kereta
BACA JUGA:Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2025 Palembang Selama Sebulan Penuh
Ziarah kubur yang dilakukan menjelang bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan, antara lain:
Mengingatkan akan Kehidupan Akhirat – Dengan melihat makam, seseorang akan lebih sadar bahwa dunia ini hanyalah sementara, sehingga semakin termotivasi untuk beribadah dengan lebih baik.
Mempererat Silaturahmi – Tradisi ini sering dilakukan bersama keluarga, sehingga dapat menjadi momen mempererat tali persaudaraan.
Menjaga Tradisi dan Budaya Islam – Ziarah kubur telah menjadi bagian dari budaya Islam yang diwariskan secara turun-temurun.
Mengajarkan Rasa Syukur dan Kesabaran – Bagi yang kehilangan orang tercinta, ziarah kubur menjadi pengingat bahwa setiap takdir Allah harus diterima dengan ikhlas dan sabar.
Ziarah Kubur di Berbagai Daerah
Di Indonesia, ziarah kubur menjelang Ramadan telah menjadi kebiasaan yang dilakukan di berbagai daerah. Misalnya, di Pulau Jawa, masyarakat mengenal tradisi "Nyadran", yaitu kegiatan membersihkan makam leluhur dan mengadakan doa bersama. Di Sumatra, tradisi ini juga dikenal dengan sebutan "Makan Bajamba", di mana keluarga besar berkumpul untuk mendoakan arwah keluarga yang telah tiada.
BACA JUGA:Pendakian Gunung Dempo Ditutup Mulai 27 Februari hingga Lebaran 2025, Jalur Akan Diremajakan
BACA JUGA:Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 7 SMP Halaman 125 Kurikulum Merdeka Semester 2
Sementara itu, di beberapa daerah lain seperti Sulawesi dan Kalimantan, ziarah kubur biasanya dilakukan secara beramai-ramai setelah salat Jumat menjelang bulan Ramadan.
Ziarah kubur merupakan tradisi yang memiliki nilai spiritual tinggi dalam Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah meninggal, ziarah juga menjadi pengingat bagi yang masih hidup untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menjelang Ramadan, tradisi ini semakin memiliki makna khusus, karena menjadi momen untuk membersihkan hati, memaafkan kesalahan, dan menyambut bulan suci dengan ketakwaan yang lebih baik.
Semoga dengan berziarah, kita semakin sadar akan hakikat kehidupan dan semakin siap menyambut Ramadan dengan penuh keimanan dan ketulusan.
BACA JUGA:Pengamat Sebut Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat
BACA JUGA:Obat Herbal Batuk: Solusi Alami Redakan Batuk Secara Aman dan Efektif