Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp17 Ribu per Dolar AS, Pemerintah Didorong Jadikan Pariwisata Lokal Sebagai Solusi

Jumat 11-04-2025,11:00 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARITV.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah tajam. Berdasarkan data terbaru dari pasar Non-Deliverable Forward (NDF), kontrak rupiah anjlok hingga menembus Rp17.006 per dolar AS, melemah sebesar 1,58 persen. Ini menjadi salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir dan menimbulkan kekhawatiran di berbagai sektor ekonomi nasional.

Pelemahan nilai tukar rupiah ini diduga kuat dipicu oleh ketegangan ekonomi global, khususnya menyusul kebijakan tarif internasional yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Sikap proteksionis Amerika Serikat yang kembali menguat telah menimbulkan ketidakpastian di pasar global, memicu pelarian modal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Krisis Global, Saatnya Dorong Wisata Lokal Sebagai Motor Ekonomi

BACA JUGA:Smartphone 5G Kini Hanya Rp1 Jutaan, Internet Ngebut Tak Lagi Mahal

BACA JUGA:Lengkap! Kunci Jawaban Sosiologi Kelas 11 SMA Halaman 156 Bab 4 Kurikulum Merdeka, Panduan Uji Pengetahuan Awa

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyuarakan pandangan bahwa krisis rupiah ini harus disikapi dengan cerdas dan strategis. Ia menilai pemerintah harus cepat menangkap peluang besar dari perubahan pola konsumsi masyarakat, terutama di sektor pariwisata.

"Biaya perjalanan ke luar negeri melonjak, dan ini saat yang tepat untuk mendorong pergeseran arus wisata ke destinasi lokal,” ujar Novita dalam keterangannya, Jumat (11/4).

Berdasarkan laporan Mastercard Economics Institute 2023, rata-rata wisatawan Indonesia menghabiskan sekitar US$ 1.200 per perjalanan ke luar negeri. Dengan nilai tukar rupiah yang kian melemah, biaya tersebut tentu akan meningkat signifikan, menjadikan wisata luar negeri kian tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat.

Pariwisata Domestik Harus Jadi Pilihan Utama, Bukan Sekadar Alternatif Dalam situasi ini, Novita menekankan bahwa wisata domestik harus menjadi prioritas, bukan lagi sekadar alternatif. Ia menyatakan bahwa krisis seperti ini seharusnya menjadi pemantik untuk merevolusi cara pandang terhadap sektor pariwisata nasional.

BACA JUGA:Simak Contoh Soal OSN IPS SD 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Cocok untuk Persiapan Kompetisi!

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Puasa Syawal 1446 H Bisa Dijalankan hingga 28 April 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

“Ini menjadi sinyal penting bahwa wisata domestik harus menjadi prioritas, bukan hanya sebagai alternatif, tapi sebagai pilihan utama,” tegasnya.

Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan tersebut menegaskan bahwa krisis bukan alasan untuk stagnasi. Sebaliknya, dalam sejarah, masa-masa sulit justru menjadi momen lahirnya berbagai inovasi dan transformasi besar.

“Pemerintah harus melihat ini sebagai momentum untuk memperkuat kebijakan fiskal, memberikan insentif bagi pengembangan destinasi lokal, serta menjaga kepercayaan investor di sektor pariwisata,” tambahnya.

Pariwisata sebagai Jantung Baru Ekonomi Indonesia

Dalam konteks visi ekonomi Presiden Prabowo Subianto, yang mengedepankan prinsip kemandirian nasional, Novita menilai pariwisata tidak lagi bisa dipandang sebagai sektor pelengkap.

“Pariwisata adalah jantung baru ekonomi Indonesia. Kita harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat daya saing destinasi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi daerah,” jelasnya.

Ia pun menambahkan bahwa kebijakan luar negeri yang agresif, seperti yang dilakukan oleh Presiden Trump, seharusnya menjadi pemicu untuk perubahan arah ekonomi nasional.

“Kebijakan Trump bisa jadi pemicu perubahan arah, jika kita pandai membaca peluang di tengah krisis,” pungkas Novita.

Langkah Strategis yang Bisa Diambil Pemerintah

BACA JUGA:Sambut Ujian Sekolah 2025, Siswa Kelas 6 SD Bisa Asah Kemampuan IPA Lewat Latihan Soal dan Kunci Jawaban Ini

BACA JUGA:Siswa Kelas 4 SD Pelajari Asal Usul Lewat Latihan Menulis di Halaman 170 Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka

Beberapa langkah yang direkomendasikan dalam menghadapi situasi ini antara lain:

  • Meningkatkan promosi destinasi wisata lokal, baik melalui media sosial maupun kerja sama internasional;

  • Memberikan insentif pajak atau subsidi kepada pelaku usaha wisata dan UMKM di sektor pariwisata;

  • Membangun infrastruktur pendukung seperti jalan, akomodasi, dan transportasi di wilayah-wilayah wisata;

  • Mengembangkan ekowisata dan wisata budaya sebagai keunggulan khas Indonesia;

  • Mengintegrasikan program pariwisata dengan platform digital untuk menjangkau generasi muda dan wisatawan global.

Dengan arah kebijakan dan strategi yang jelas, krisis rupiah bisa menjadi pintu masuk menuju era baru kebangkitan pariwisata nasional. Indonesia punya kekayaan alam dan budaya yang luar biasa—dan inilah saatnya untuk menunjukkannya kepada dunia, dimulai dari masyarakatnya sendiri.

BACA JUGA:Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia Usia 87 Tahun, Sempat Pingsan Usai Syuting

BACA JUGA:Sukses Dukung Kelancaran Arus Mudik Idulfitri 1446 H, PLN Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU Hampir 5 KaliLipat

 


Kategori :