BACA JUGA:Kabar Baik! Olahraga di Akhir Pekan Sama Bermanfaatnya dengan Latihan Setiap Hari, Ini Penjelasannya
- Peningkatan kualitas pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
- Pemulihan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah bawah.
- Penguatan ekspor non-migas dan diversifikasi pasar.
- Reformasi struktural untuk mengurangi ketergantungan pada belanja pemerintah.
“Kita butuh ekonomi yang kuat dari bawah, bukan hanya angka yang bagus dari atas,” tegas Rizal Ramli.
BACA JUGA:Sihir Pelakor: Teror Ilmu Hitam dan Luka Anak Broken Home dalam Film Horor Terbaru 2025
Kesimpulan: Euforia Harus Dibarengi Kewaspadaan
Pertumbuhan ekonomi 5,12 persen di kuartal II-2025 memang prestasi yang patut diapresiasi. Namun, jika tidak dibarengi dengan pemahaman mendalam bahwa angka ini bisa jadi anomali, maka kebijakan yang diambil bisa keliru arah.
Yang dibutuhkan bukan sekadar pertumbuhan tinggi, tetapi pertumbuhan yang nyata, merata, dan berkelanjutan. Tanpa itu, angka 5,12 persen hanyalah euforia semu di tengah kesulitan yang masih dirasakan jutaan rakyat Indonesia.
BACA JUGA:10 Pentingnya Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Ini Durasi yang Disarankan
BACA JUGA:Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini: Rabu, 6 Agustus 2025