Latar Belakang Polemik Bendera One Piece
Fenomena pengibaran bendera One Piece di media sosial jelang HUT ke-80 RI memicu beragam respons. Sebagian menilai aksi ini sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi kebebasan, sementara pihak lain menganggapnya provokatif.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai ada indikasi upaya memecah belah bangsa melalui simbol tersebut.
“Kami mendapat masukan dari lembaga keamanan dan intelijen, ada upaya memecah belah persatuan,” kata Dasco pada 31 Juli 2025.
BACA JUGA:Nikmatnya Nasi Ayam Khas Bali di Warung Nasi Ayam Ibu Oki
BACA JUGA:9 Ciri HP Sudah Tak Layak Pakai (Plus Penjelasan Lengkap)
Menko Polhukam Budi Gunawan menyebut aksi ini dapat mencederai kehormatan Bendera Merah Putih dan mengingatkan adanya ancaman pidana sesuai UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara.
Namun, Ketua MPR RI Ahmad Muzani justru menilai pemerintah terlalu berlebihan. Ia menganggap bendera bergambar One Piece adalah ekspresi kreativitas yang tidak akan mengurangi rasa cinta rakyat kepada Merah Putih.
“Kecintaan rakyat Indonesia kepada Merah Putih tidak akan tertukar dengan apa pun. Saya meyakini itu,” ujarnya.
Meski menuai pro-kontra, fenomena ini menunjukkan adanya tarik ulur antara kebebasan berekspresi dan aturan simbol negara. Peristiwa yang dialami Ustaz Felix Siauw pun semakin memperpanjang daftar perdebatan seputar bendera One Piece di Indonesia.
BACA JUGA:Warga Temukan Dua Beruang Diduga Serang Petani di Musi Rawas hingga Kritis
BACA JUGA:Lewat BRIlink, PMI di Desa Talang Pangeran Mudah Kirim Uang ke Kampung Biaya Murah Cepat Sampai