PSSI Ungkap Berbagai Tekanan yang Beratkan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kamis 18-09-2025,15:10 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dipastikan tidak akan mudah. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkap berbagai tekanan yang bisa memberatkan kiprah Skuad Garuda, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.

Indonesia tergabung di Grup B Ronde 4 bersama tuan rumah Arab Saudi dan Irak. Tim asuhan Patrick Kluivert dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober 2025 dan Irak pada 11 Oktober 2025.

Tekanan dari Faktor Eksternal

Menurut Erick Thohir, penunjukan Arab Saudi sebagai tuan rumah menjadi salah satu faktor yang mempersulit langkah Indonesia. Padahal, sebelumnya rencana awal menyebut pertandingan akan digelar di tempat netral.

“Untuk Oktober memang, terjadi tekanan terus. Tadinya tuan rumah netral, sekarang menjadi ada host. Lalu kemarin pertandingan jam 6 sore (vs Irak). Lalu kami mengirim surat intinya protes, Alhamdulillah disetujui. Sekarang jadwal digeser menjadi 22.30 (waktu setempat),” ujar Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Selain itu, penunjukan wasit dari Kuwait juga dinilai kurang ideal. PSSI berharap wasit yang ditunjuk bisa lebih netral agar jalannya pertandingan tetap fair.

BACA JUGA:Harus Seberapa Sering Minum Air Putih Biar Tak Kena Batu Ginjal? Idealnya Sih Gini

BACA JUGA:Sinopsis Film Shrek 5 dan Jadwal Tayangnya: Lanjut Setelah 16 Tahun!

Antisipasi dan Strategi PSSI

Erick menegaskan bahwa pihaknya berusaha mengantisipasi semua tekanan tersebut agar Timnas tetap bisa fokus. Salah satunya dengan mengirim tim advance lebih dulu untuk memastikan segala kebutuhan tim terpenuhi.

“Kami memilih hotel yang tidak disiapkan panitia. Ini X Factor supaya tim bisa fokus. Beberapa pemain dari Eropa baru bisa mendarat tanggal 6, seperti yang terjadi di Australia. Hal ini sudah kami antisipasi. Dirtek dan pelatih antisipasi,” jelasnya.

Ia juga menyoroti kendala jumlah suporter Indonesia yang dibatasi sangat kecil, meski jumlah WNI di Arab Saudi cukup banyak. Namun, di sisi lain ada kabar positif, yakni aturan akumulasi kartu kuning yang tadinya berlanjut kini dihapus.

Semangat Fair Play

Erick menyayangkan adanya upaya tidak fair yang dilakukan pihak lain demi menguntungkan diri sendiri. Menurutnya, esensi sepakbola adalah berkompetisi secara sehat.

“Ternyata saat sepakbola kita bangkit, pihak lain mengantisipasi secara berlebihan. Padahal esensi sepakbola adalah berkompetisi secara sehat, tapi hal ini terjadi,” kata Erick.

Kategori :