Tragedi Obat Sirup di India: 16 Anak Meninggal Dunia, Dokter Peresep Ditangkap dan Produsen Dilarang

Senin 06-10-2025,10:29 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

Pemerintah Madhya Pradesh langsung melarang penjualan dan distribusi sirup Coldrif di seluruh wilayahnya. Semua stok yang masih beredar telah diperintahkan untuk disegel dan dimusnahkan.

Selain itu, larangan juga diperluas kepada seluruh produk yang diproduksi oleh Sresun Pharmaceuticals, menyusul temuan kontaminasi yang sama di batch lain.

Pemerintah India melalui Sekretaris Kesehatan Uni dijadwalkan menggelar konferensi nasional bersama seluruh Sekretaris Kesehatan Negara Bagian, Pengawas Obat, dan pejabat kesehatan utama untuk membahas penggunaan sirup obat batuk secara rasional dan memastikan standar keamanan obat-obatan di seluruh India.

BACA JUGA:Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Sambo 2025: Handezka Vaktorias Persembahkan Perunggu Perdana untuk M

BACA JUGA:Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Sambo 2025: Handezka Vaktorias Persembahkan Perunggu Perdana untuk M

Tragedi yang Mengulang Sejarah Kelam

Kasus ini menambah panjang daftar tragedi keracunan obat sirup anak di dunia, setelah sebelumnya insiden serupa terjadi di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun dalam dua tahun terakhir — semuanya melibatkan kontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol pada produk sirup.

Para ahli kesehatan menegaskan bahwa pengawasan ketat industri farmasi dan uji laboratorium independen menjadi hal yang sangat mendesak agar peristiwa tragis seperti ini tidak terulang lagi.

BACA JUGA:Helm Bertanda Tangan Valentino Rossi Laku Rp15 Juta dalam Lelang di Mandalika

BACA JUGA:PON Bela Diri 2025 di Kudus Diikuti Ribuan Atlet dari 38 Provinsi: Sejarah Baru Olahraga Nasional Dimulai

Seruan untuk Reformasi Industri Farmasi

Kasus ini kembali menyoroti celah besar dalam pengawasan obat di India, negara yang dikenal sebagai salah satu produsen obat terbesar di dunia. Banyak kalangan menyerukan agar pemerintah melakukan reformasi besar-besaran terhadap sistem pengujian dan sertifikasi produk farmasi, terutama untuk produk yang digunakan anak-anak.

BACA JUGA:Marc Márquez Minta Jangan Serang Marco Bezzecchi: Itu Tidak Disengaja

BACA JUGA:Cari Tukang Bangunan Lewat Facebook, Warga Solo Malah Gagal Bangun Rumah.

Kesimpulan

Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa keselamatan pasien, terutama anak-anak, harus menjadi prioritas utama dalam industri farmasi. Pemerintah India kini berada di bawah sorotan global untuk memastikan tanggung jawab hukum terhadap semua pihak yang terlibat, serta menjamin keamanan obat-obatan di masa depan.

Kategori :