BACA JUGA:Tak Punya Pekerjaan Tetap, Pemuda di Ogan Ilir Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Jadikan Sumpah Pemuda Momentum Perkuat Solidaritas dan Pengabdian
Misi Memulangkan Sandera dan Korban
Katz juga menyoroti bahwa pemulangan sandera dan korban yang masih ditahan di Gaza menjadi misi moral paling mendesak bagi pemerintah Israel.
“Kami akan melakukan segalanya untuk memenuhi misi suci dan krusial ini,” katanya.
Ia menegaskan bahwa misi strategis utama Israel saat ini adalah menyelesaikan penghancuran total terowongan Hamas, yang menurutnya 60 persen masih tersisa, bersamaan dengan pelucutan penuh senjata kelompok tersebut.
BACA JUGA:24 Hari Penantian di Tepi Sungai Beliti, Keluarga Masih Harap Kelvin Ditemukan.
BACA JUGA:Rayakan HLN ke-80, PLN ULP Muara Beliti Tegaskan Komitmen Jaga Keandalan Listrik di Musi Rawas.
Gencatan Senjata Bertahap di Gaza
Perjanjian gencatan senjata bertahap antara Hamas dan Israel, yang ditengahi oleh mediator regional serta internasional, mulai berlaku sejak 10 Oktober 2025.
Tahap pertama perjanjian tersebut mencakup:
Pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina,
Penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza,
Pembangunan kembali Gaza, dan
Pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Namun, meski gencatan senjata telah disepakati, serangan dan operasi militer di wilayah Gaza masih terus terjadi.