Penjelasan Dokter: Bukan Akibat Kekerasan
Namun, hasil pemeriksaan dari dokter spesialis mata justru memberikan keterangan berbeda. Dokter Riani Erna, Sp.M.K., dari RS Fatimah Palembang menjelaskan bahwa kondisi mata F tidak menunjukkan tanda kekerasan fisik.
“Mata merah karena kekerasan biasanya hanya terjadi di satu sisi, sedangkan kasus ini tampak berbeda,” jelasnya.
Menurut dokter Riani, kemerahan dan bengkak pada mata F kemungkinan disebabkan oleh peradangan akibat infeksi atau virus, bukan karena pukulan. Ia menambahkan bahwa F memiliki riwayat penyakit mata yang bisa menyebabkan selaput mata berdarah.
“Menurut perspektif medis, mata merah dan bengkak disebabkan oleh infeksi serta virus. Ada kemungkinan juga korban sempat terjatuh,” terangnya.
BACA JUGA:Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat: Babak Baru Konektivitas Maritim Sumatera Selatan
Anjuran Medis dan Pencegahan
Dokter Riani menyarankan agar pasien mendapatkan istirahat cukup dan memperbanyak minum air putih sebagai langkah awal penanganan. Ia juga mengingatkan agar tidak mengucek mata terlalu kuat, karena dapat menggores kornea dan mengganggu penglihatan.
“Kalau dibiarkan tanpa penanganan medis, mata bisa mengalami pembuluh darah pecah,” tambahnya.
Kasus Masih Dalam Penyelidikan
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki laporan keluarga korban dan menunggu hasil pemeriksaan lengkap dari pihak medis serta keterangan saksi di sekolah.
Sementara itu, keluarga berharap kasus ini dapat segera diselesaikan secara adil dan memberikan kepastian atas dugaan kekerasan yang dialami F.