Namun, bukan sekadar tekanan, Salma memaknainya sebagai amanah.
"Saya anggap ini sebagai bentuk kepercayaan dan tanggung jawab untuk mewakili negara," ujar Salma.
Salma ingin menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya kaya budaya dan pariwisata, tetapi juga negeri yang progresif. Ia menekankan bahwa Indonesia adalah rumah bagi kaum muda, perempuan, dan para visioner yang ingin mengubah dunia menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Jawaban Modul 3 Topik 1 PPG Tahap 4 2025 : Filosofi Pendidikan dan Nilai Pendidikan
BACA JUGA:Kado Ultah Fantastis! Crazy Rich Makassar Hadiahi Putranya Lamborghini Rp. 22 Miliar
Melliza Xaviera: Jadi Diri Sendiri untuk Miss International
Dokter cantik Melliza segera berangkat ke Jepang untuk Miss International. Berbagi pengalaman, ia bercerita bahwa perjalanan di dunia pageant mengubah pandangannya tentang definisi kecantikan.
Menurut Melliza, kecantikan bukan tentang memenuhi standar orang lain, melainkan menjadi versi terbaik diri sendiri.
“Aku ingin tetap jadi diri sendiri dengan energi, kepribadian, dan kekuranganku. Itulah yang ingin aku bagikan ke dunia,” ungkapnya.
Meski berbeda dari citra umum Miss International yang cenderung tenang dan elegan, Melliza percaya bahwa keunikannya justru menjadi nilai lebih.
BACA JUGA:Zidan Resmi Bergabung Dengan PT Transjakarta Usai Job Fair Disabilitas
Rinanda Aprillya: Merayakan Keberagaman dan Koneksi Antarbudaya
Rinanda akan mewakili Indonesia dalam Miss Charm 2025. Ia menilai perjalanannya bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang untuk saling terkoneksi dengan berbagai budaya dan cerita.
Dalam penyampaiannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan.
“Perjalanan ini adalah berkoneksi dengan orang-orang dari latar belakang dan cerita berbeda. Di dalam hati terdalam, kami berbagi harapan, kedamaian, cinta, dan pengertian yang sama,” tuturnya.