Mengenal Sejarah Seni Bela Diri Kuntau, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kesultanan Palembang Darussalam

Minggu 28-01-2024,18:36 WIB
Reporter : Aan Afriandi
Editor : Aan Afriandi

Dikutip dari laman, majalah1000guru.net, menurut K. Anwar Beck, seniman Palembang, seni bela diri tradisional Kuntau ini dibawa oleh para imigran yang datang dari Cina dan berprofesi di antaranya sebagai pedagang, buruh, dan profesi lainnya. 

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Seblak, Makanan Pedas yang Memikat Pecinta Kuliner

Para imigran ini datang ke Palembang di saat berkuasanya Kesultanan Palembang Darussalam, ada juga yang berpendapat seni bela diri Kuntau awalnya dibawa ke Asia oleh para wali atau ulama besar dari Timur Tengah.

Secara harfiah seni bela diri tradisional Kuntau berasal dari kata kûn-thâu (bahasa Hokkien) yang berarti “jalan kepalan,” atau lebih tepatnya diterjemahkan sebagai “pertempuran seni,”

yaitu seni bela diri yang diciptakan oleh komunitas Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya di daerah Kepulauan Melayu. 

Selain itu, Aada juga yang menganggap Kuntau berasal dari perkataan “Kun” yang memiliki arti “Jadi” dan “Tau” yang memiliki arti isyarat. 

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Lubuklinggau: Menuju Kota Metropolitan

Ciri khas pakaian yang digunakan untuk berlatih seni bela diri Kuntau adalah dengan memakai pakaian berwarna serba hitam mulai dari baju, celana panjang sampai ikat kepala.

Seni bela diri Kuntau yang terkenal di wilayah Sumatera Selatan di antaranya Kuntau Sebalik yang berasal dari desa Sebalik, Tanjung Lago, Banyuasin; Kuntau Pisau Due yang berasal dari Suku Semende. 

Di Kabupaten Empat Lawang, seni bela diri Kuntau merupakan ilmu bela diri yang menjadikan salah satu kebudayaan dalam mempererat tali persaudaraan, membela dan menjaga diri dari serangan musuh. 

Asal kalian tahu, selain di Sumatera Selatan, seni bela diri Kuntau juga ditemukan di tanah Kalimantan (khususnya Kalimantan Selatan) maupun luar negeri seperti negara Filipina, Malaysia, dan Singapura. Di Filipina sendiri, seni bela diri tradisional ini disebut dengan nama Kuntao.

BACA JUGA:Menjejak Keindahan dan Makna Mendalam Tari Yapong di Budaya Betawi

Dalam perkembangannya, seni bela diri Kuntau disesuaikan dengan budaya lokal yang terdapat di sekitar, banyak teknik seni bela diri Kuntau yang memasukan unsur dari teknik seni bela diri silat atau gabungan antara Kuntau dengan silat. 

Bahkan ada yang menyebut gabungan seni bela diri tersebut dengan istilah Kuntau-Silat. Kemudian, di daerah lain juga terdapat seni bela diri tradisional yang mirip dengan Kuntau, tetapi memiliki nama yang lain seperti Kun Tao Lo Ban Teng yang dikembangkan oleh Siauw Gok Bu Koan (Betawi).

Saat ini perkembangan seni bela diri Kuntau sangat memprihatinkan, seni bela diri Kuntau mulai redup dan rata-rata hanya digemari oleh kalangan orang tua. 

Kategori :