Wajib Coba! Nasi Tumpeng Khas Jawa, Gurih dan Enak

Kamis 22-02-2024,21:00 WIB
Reporter : Ahmad Sharoni
Editor : Ayu Fitriani

Dalam kenduri syukur atau slametan, terdapat tradisi tidak tertulis yang menganjurkan untuk memotong bagian atas tumpeng setelah membaca doa dan memberikannya kepada orang terpenting, terhormat, dihormati atau tertua yang hadir. 

Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Kemudian semua yang hadir diajak menikmati tumpeng bersama-sama. Dalam Keistimewaan Tumpeng, masyarakat menunjukkan rasa syukurnya dan penghargaannya kepada Tuhan dengan merayakan kebersamaan dan keharmonisan.

Nasi tumpeng tidak disajikan dengan topping seperti biasanya. Namun ada beberapa lauk yang biasa disajikan adalah kroket, daging yang dicincang, kedelai goreng, telur dadar/telur goreng, acar timun, dan daun seledri. Variasinya antara lain tempe kering, serundeng, krim kacang panjang, ikan asin atau lele goreng, dan lain-lain.

Untuk memahami makna tradisional tumpeng, disarankan lauk pauknya terdiri dari hewan darat (ayam atau sapi), hewan laut (lele, bandeng atau ikan teri rempeyek) dan sayuran (kubis, bayam atau kacang panjang). 

BACA JUGA:Suka Pedas? Mengenal Tahu Gejrot, Makanan Khas Jawa Barat yang Membuat Lidah Gemetaran

Setiap bahan memiliki makna tradisional dalam budaya Jawa dan Bali. Untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan, lomba tata rias tumpeng cukup sering diadakan khususnya di kota Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Kategori :