ARAB SAUDI - Jemaah haji dari seluruh dunia mengangkat tangan untuk berdoa, bermunajat, bertalbiyah di Arafah pada hari ini Jumat. Wukuf di Arah ini adalah puncak ibadah haji, yang harus dilakukan karena merupakan rukun haji.
Banyak jemaah berdiri, bersila, bermunajat bahu membahu, pada hari emosional permohonan di lembah gurun ini. Di mana umat Islam percaya Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya, menyerukan kesetaraan dan persatuan di antara umat Islam.
Pengalaman itu membuat banyak peziarah meneteskan air mata. Dan jemaah haji sangat yaqin doa pada hari ini di Arafat, sekitar 20 kilometer (12 mil) timur kota suci Mekah, adalah kesempatan terbaik mereka untuk keselamatan dan pembaruan spiritual.
Ya, para jemaah berangkat ke Arafah sebelum fajar. Ada yang naik bus, dan ada juga yang berjalan. Mereka khusuk hingga berganti hari dalam perenungan ibadah kepada Allah SWT.
Haji adalah kewajiban sekali seumur hidup bagi semua Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan perjalanan, yang membawa umat beriman di sepanjang jalan yang dilalui oleh Nabi Muhammad sekitar 1.400 tahun yang lalu.
Baca Juga : Penampakan Pohon Soekarno di Padang Arafah
Namun batasan pandemi yang ketat telah membatalkan acara tersebut selama dua tahun terakhir, secara efektif membatalkan salah satu pertemuan terbesar. Ziarah tahun ini menandai yang terbesar sejak virus menyerang, meskipun kehadiran 1 juta jemaah tetap kurang dari setengah dari gelombang pra-pandemi.
Sekitar matahari terbenam pada hari Jumat, para jemaah akan bergerak atau naik bus 9 kilometer (5,5 mil) barat ke gurun berbatu Muzdalifa, mereka menyisir daerah itu untuk mencari kerikil untuk melaksanakan melempar jumrah hari Sabtu di Mina.