SILAMPARITV.CO.ID - Di wilayah Indralaya, sejumlah kerbau secara tiba-tiba meninggal di Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, sejak Sabtu (20/4/2024) yang lalu.
Menurut informasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ogan Ilir, kerbau-kerbau tersebut diduga meninggal akibat wabah ngorok (tagere) atau Septicaemia Epizootica (SE).
BACA JUGA:Viral ! Gaji Tak Dibayarkan Selama 4 Bulan, Ratusan Karyawan Demo di Gedung DPRD OKU
"Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa ada 11 kerbau yang mati di Desa Tanjung Seteko," kata Lilis Suryani, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ogan Ilir, pada Senin (22/4/2024).
BACA JUGA:Gempa Bumi dengan Kekuatan Magnitudo 6,0 Guncang Taiwan Dini Hari, Selasa 23 April 2024
Bangkai-bangkai kerbau yang mati saat ini masih terbujur kaku di rawa dan di bawah jalan tol di wilayah Desa Tanjung Seteko.
BACA JUGA:Tegas ! Terbukti Menggunakan Narkoba Anggota Polisi di Empat Lawang Dipecat
Petugas dari dinas masih melakukan pendataan untuk mengetahui apakah ada peningkatan jumlah kerbau yang mati.
BACA JUGA:Punya Tampilan Unik dan Menarik, Samsung Rilis Galaxy C55 dengan Colorful Orange & Fashion Black
Petugas dari tim kami saat ini sedang melakukan survei lapangan," tambah Lilis.
BACA JUGA:Setelah Diidentifikasi, Polisi Pastikan Korban Hanyut di Lubuklinggau Bukan Pembunuhan
Lilis menjelaskan bahwa gejala wabah ngorok telah diamati di Ogan Ilir sejak bulan Februari, ketika tiga ekor kerbau meninggal di Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Indralaya Selatan.
Setelah temuan ini, Pemkab Ogan Ilir mulai mengadakan vaksinasi massal untuk hewan ternak sapi dan kerbau, terutama di wilayah Indralaya dan Indralaya Selatan.