Kepung Cendol

Kamis 11-08-2022,14:50 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

Oleh : Dahlan Iskan

MENEROPONG- Prajurit Tiongkok meneropong kondisi perairan di sekitar Taiwan. (Foto: XinHua)

Empat hari lewat. Taiwan berharap latihan militer Tiongkok pun selesai. Udara sekitar Taiwan bisa bebas lagi. Perairan sekitar Taiwan bisa aman lagi.

Awalnya Tiongkok memang mengumumkan latihan gabungan militer itu hanya empat hari. Pakai peluru tajam. Besar dan kecil. Ditembakkan ke laut dan ke udara.

Artinya: lalu-lintas udara dan laut di sekitar Taiwan penuh risiko. Harus dihindari.

Latihan gabungan empat hari itu dimulai sejak Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi meninggalkan Taiwan. Toh latihan itu tidak lagi membahayakan kunjungan Pelosi.

Yang bahaya adalah Taiwan. Setelahnya. Membahayakan pula pesawat dan kapal komersial. Terutama yang mau keluar dan masuk Taiwan.

Praktis Taiwan terkurung selama empat hari. Terisolasi.

Ganti Taiwan yang mengelus dada. Tidak berdaya. Tak apa. Hanya empat hari. Segera berlalu.

Tidak.

Di hari kelima, Tiongkok mengumumkan: latihan gabungan diteruskan. Empat hari lagi? Tidak. Tidak pakai batas waktu. Toh ini hanya latihan. Hanya saja latihan lanjutan ini pakai peluru dan rudal beneran.

Maka Tiongkok tidak akan membunuh satu pun orang Taiwan. Ini hanya latihan. Juga tidak akan merusak satu pun bangunan di pulau itu.

Yang dirusak adalah emosi, psikologi, dan ekonomi.

Waktu Pelosi datang ke Taiwan Jumat pekan lalu, Tiongkok tidak bisa berbuat banyak. Hanya bisa mengusap dada. Setelah Pelosi pergi ganti Taiwan yang harus menepuk jidat.

Taiwan terkepung. Terisolasi. Entah sampai kapan.

Ini perang cara baru. Tanpa membunuh dan merusak.

Tags :
Kategori :

Terkait