Perang di Dekat PLTA Zaporizhzhia

Jumat 12-08-2022,16:13 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

KOMUNIKASI- Bud Wichers berkomunikasi dengan penerjemah asal Ukraina Vladirim saat meliput perbatasan timur Ukraina Juni lalu. (Kristina Atovska)

JAKARTA- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak agar semua kegiatan militer segera dihentikan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan.

Desakan itu disampaikan ketika Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan artileri di fasilitas nuklir terbesar di Eropa tersebut.

"Saya menyerukan semua kegiatan militer di sekitar pembangkit untuk segera dihentikan dan tidak menargetkan fasilitas atau sekitarnya, tolong lihat-lihat lokasi," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada Jumat 12 Agustus 2022.

Dia menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi yang sedang berlangsung di dalam dan di sekitar PLTN tersebut, dan memohon agar semua pasukan dan peralatan militer yang ditempatkan di sana untuk ditarik mundur.

Baca Juga : Bocah di TPK Tewas, Tersetrum Besi Behel Terhubung Listrik

"Sayangnya, alih-alih deeskalasi, selama beberapa hari terakhir ada laporan bahwa insiden terus terjadi yang sangat mengkhawatirkan, yang jika terus berlanjut, dapat menyebabkan bencana," ujar dia.

Guterres juga menekankan perlunya mencegah pengerahan tambahan pasukan dan peralatan militer ke fasilitas tersebut.

Seruan itu muncul ketika Dewan Keamanan PBB bersiap untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis malam atas permintaan Rusia untuk membahas situasi di Zaporizhzhia.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi dijadwalkan memberi penjelasan kepada DK PBB tentang situasi keamanan di lokasi tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait