Desas-desus Motif ‘LGBT’ dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

Senin 15-08-2022,16:33 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

Kolase foto Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, TKP kematian Brigadir J.

JAKARTA- Ucapan pengacara Deolipa Yumara yang ini memantik desas-desus Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) dalam pusaran kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat.

Deolipa Yumara menyinggung soal kecemburuan sesama jenis pria dan pria. Deolipa Yumara adalah pengacara kedua yang ditunjuk Bareskrim Polri untuk membela Bharada E atau Bharada Richard Eliezer sejak Sabtu 6 Agustus - 10 Agustus 2022.

Jawaban Deolipa yang menyinggung soal LGBT itu lalu dikutip dan disebar melalui TikTok, publik lalu menyimpulkan dugaan motif kecemburuan LGBT dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"Ini saya kasih kode ke masyarakat Indonesia, ini ada peristiwa yang sensitif, tanggal 7 sore itu ada peristiwa yang sensitif, karena ini publik yah saya nggak akan bicara, seperti kata Mahfud, pak Mahfud bilang apa itu, hanya dikonsumsi orang dewasa," kata Deolipa, mengutip wawancara TV One dari Youtube Pintu Merdeka, Minggu 14 Agustus 2022.

Baca Juga : Polisi Buru Dua Pelaku Lagi Pembobol Mesin ATM

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan Youtube TV One berjudul 'Motif Pembunuhan Brigadir J', Deolipa Yumara mengkritisi pencabutan surat kuasa yang didapatnya dari Bharada E.

Menurut Deolipa, surat tersebut tidak sah karena dia dan kliennya belum bertemu kemudian ada kode yang mereka sepakati sehingga pengacara gondrong itu merasa Bharada E mendatangani surat dalam keadaan tertekan.

"Pencabutan hukum yang benar klien dan kuasa hukum harus ketemu. Tanpa bertemu dianggap kuasa jalan terus. jadi kita harus ketemu, apalagi dalam surat kuasa ada yang namanya retensi, surat kuasa dokumen, serah terima perasaan, untung saja saya sama dia bukan LGBT tidak jatuh cinta cowok sama cowok makanya saya tidak jatuh cinta sama si Bharada E," kata Deolipa.

Tags :
Kategori :

Terkait