Berkat Program Klasterkuhidupku BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
Berkat Program Klasterkuhidupku BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita --Foto: ist
“Para anggota di klaster ini mayoritas adalah perempuan dari berbagai usia. Sebagian besar dari mereka memang sudah memiliki keterampilan menenun ulos, tetapi kondisi kehidupan mereka masih jauh dari sejahtera.
Karena itulah, saya mengajak mereka untuk bergabung dan diberdayakan kembali, agar bisa meningkatkan taraf hidup dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak,” ucapnya.
BACA JUGA: Ini 18 Soal PTS PAI Kelas 3 SD Semester 2 Kurikulum Merdeka 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Marlinda mengungkapkan bahwa klaster usaha ini kini mampu meraup pendapatan sekitar ratusan juta per bulannya. Pundi-pundi rupiah tersebut tidak hanya berasal dari penjualan kain ulos saja, tetapi juga dari berbagai produk turunannya yang semakin diminati pasar.
“Rumah Ulos menawarkan tiga produk utama, yaitu kain ulos, kain songket, serta produk ready-to-wear yang lebih modern, seperti pakaian, tas, sepatu, hingga home decor. Jangkauan pemasarannya pun luas, dari Sabang hingga Merauke, dengan mayoritas konsumen berasal dari Pulau Jawa.
Tak hanya itu, Rumah Ulos juga telah berhasil menembus pasar internasional, salah satunya dengan mengirimkan produk ke California,” tutur Marlinda.
Di awal merintis usaha, Marlinda mendapat dukungan besar dari BRI. Berawal dari pendanaan KUR sebesar Rp5 juta, usahanya berkembang pesat hingga mampu memberdayakan lebih banyak orang.
BACA JUGA:Jangan Nonton Komang di Rebahin, Ini Bahaya Mengintai Saat Nonton Film Komang di Rebahin
Seiring waktu, dukungan dari BRI pun semakin bertambah, hingga akhirnya Rumah Ulos diikutsertakan dalam program Klasterkuhidupku.
“Sebagian besar dana bantuan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, mulai dari pemberdayaan tenaga kerja, pembelian peralatan, hingga pemasaran digital.
Rumah Ulos juga menerima alat tenun handmade yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, saya mendapat pelatihan dari BRI mengenai budaya tenun dan strategi meningkatkan nilai jual produk.
Itulah mengapa, kehadiran bantuan BRI ini benar-benar memberikan dampak positif bagi usaha saya,” imbuhnya.
Sumber: