Tron: Ares — Pesta Visual Futuristik yang Memanjakan Mata, Tapi Kehilangan Jiwa Cerita
Tron: Ares — Pesta Visual Futuristik yang Memanjakan Mata, Tapi Kehilangan Jiwa Cerita--ist
BACA JUGA:Poco M7 Hadir di Indonesia, Bawa Baterai 7.000 mAh dan Harga Terjangkau
Kesimpulan: Pesta Visual Tanpa Cerita yang Menggigit
Secara keseluruhan, Tron: Ares adalah film yang luar biasa secara visual, tapi lemah dalam penceritaan. Joachim Rønning memang sukses menghadirkan dunia digital yang menakjubkan dan penuh warna, namun gagal memberikan kedalaman emosional dan narasi yang benar-benar mengikat penonton.
Film ini lebih cocok dinikmati oleh mereka yang menyukai sajian visual futuristik dan efek sinematik memukau, bukan oleh mereka yang mencari kisah dengan substansi kuat. Dengan tata suara dari Trent Reznor dan Atticus Ross, setidaknya Tron: Ares tetap berhasil menjadi pengalaman audiovisual yang mengesankan.
Namun, jika dibandingkan dengan potensi besar tema yang diusungnya, film ini masih terasa seperti aksi tanpa arah — indah dipandang, tapi cepat dilupakan.
BACA JUGA:Purbaya Tolak Utang Kereta Cepat Ditanggung APBN: Kelola Sendiri, Jangan ke Pemerintah Lagi.
BACA JUGA:Huawei Pura 80 Resmi Hadir di Indonesia dengan Kamera Ultra Chroma dan Desain Ikonik
Sumber: