Lapas Lubuk Linggau Tutup Kegiatan Program Rehabilitasi pemasyarakatan bersama LKS Rumah Asa Silampari
Suasana hangat menyelimuti aula Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau saat kegiatan penutupan program rehabilitasi pemasyarakatan digelar bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Asa Silampari, Sabtu (18/10/2025). --foto: ist
SILAMPARITV.CO.ID — Suasana hangat menyelimuti aula Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau saat kegiatan penutupan program rehabilitasi pemasyarakatan digelar bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Asa Silampari, Sabtu (18/10/2025).
Selama beberapa bulan terakhir, warga binaan mengikuti serangkaian kegiatan pemulihan dan pembinaan diri mulai dari konseling, kegiatan keagamaan, hingga pelatihan keterampilan.
Semua dilakukan dengan tujuan sederhana: membantu mereka pulih, berdamai dengan masa lalu, dan siap menata masa depan.
Kepala Lapas kelas IIA Lubuk Linggau melalui kepala seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Arman Jhonas Siahaan, menyampaikan rasa bangganya atas semangat para peserta.
“Setiap langkah kecil yang mereka ambil hari ini, adalah awal untuk kehidupan baru yang lebih baik,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Dari pihak Rumah Asa Silampari, perwakilan tim juga mengungkapkan kebahagiaan bisa menjadi bagian dari perjalanan perubahan para warga binaan.
“Kami melihat sendiri bagaimana mereka berani terbuka, belajar, dan saling mendukung. Ini luar biasa,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih, Lapas Lubuk Linggau menyerahkan piagam penghargaan kepada LKS Rumah Asa Silampari.
BACA JUGA:Review Film “Getih Ireng”: Teror Santet yang Beda, Mistis Lokal dalam Balutan Horor Modern
BACA JUGA:Luna Maya Tampil Mencekam di Official First Look Film “Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa
Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi dan peran aktif lembaga tersebut dalam mendampingi warga binaan selama proses rehabilitasi.
Momen itu berlangsung penuh kehangatan dan menjadi simbol kolaborasi yang tulus antara kedua pihak.
Lebih dari sekadar acara simbolis, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua. Harapannya, setelah keluar nanti, para peserta bisa kembali ke masyarakat dengan bekal baru: percaya diri, keterampilan, dan harapan.
Sumber: