Perangkat BMKG di Musi Rawas Hilang Dicuri, Banjir Tak Bisa Dipantau Optimal.

Perangkat BMKG di Musi Rawas Hilang Dicuri, Banjir Tak Bisa Dipantau Optimal.

Perangkat BMKG di Musi Rawas Hilang Dicuri, Banjir Tak Bisa Dipantau Optimal.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan BMKG melaporkan adanya pencurian komponen vital pada instrumen pengamatan hujan otomatis Automatic Rain Gauge (ARG) yang terpasang di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukakarya, Musi Rawas.

BACA JUGA:15 Tahun Setia Bersama BRI, Chandra Nikmati Layanan Lengkap dan Praktis Bayar QRIS

BACA JUGA:Usaha BRILInk di Daerah Pelosok jadi Bisnis Menjanjikan, Biaya Murah jadi Pilihan

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/8/2025) itu mengakibatkan hilangnya baterai dan panel surya, dua komponen krusial untuk pengiriman data curah hujan secara real time.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis, menyebut hilangnya perangkat ini sangat mengkhawatirkan, terlebih menjelang musim hujan. Data curah hujan sangat dibutuhkan untuk mendukung sistem peringatan dini banjir dan kekeringan meteorologis.

BACA JUGA:Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Melalui Penguatan Manajemen

BACA JUGA:Makin Mudahkan Pengguna EV, PLN Operasikan Lagi 4 Lokasi SPKLU Center Pada Momen HUT RI

“Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Lubuk Linggau termasuk zona dengan curah hujan tinggi. Musim hujan biasanya berlangsung dari September hingga Juni. Tanpa instrumen ini, deteksi dini terhadap potensi banjir bisa terganggu,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).

Wandayantolis menambahkan, wilayah tersebut memang rawan banjir. Pada Maret 2025, sedikitnya 300 rumah terendam di Musi Rawas, sedangkan pada April 2024, hampir 3.000 rumah di Musi Rawas Utara terdampak banjir.

BACA JUGA:Kecanduan Narkoba dan Judol, Pemuda Lubuklinggau Ancam Ibu Kandung dengan Pisau.

BACA JUGA:DPR Bocorkan Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, Diminta Tak Bebani Rakyat.

Sayangnya, proses penggantian komponen yang hilang tidak bisa dilakukan cepat karena harus melalui pengajuan dan pengadaan resmi. Kondisi ini dikhawatirkan akan berpengaruh langsung terhadap akurasi informasi cuaca dan iklim yang diberikan BMKG.

Kasus pencurian perangkat meteorologi bukan pertama kali terjadi di Sumatera Selatan. Pada Januari 2025, instrumen Automatic Agroclimatology Weather Station (AAWS) BMKG di Ogan Komering Ilir (OKI) juga menjadi sasaran pencurian.

BACA JUGA:Tabligh Akbar HUT Ke-80 RI, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuk Linggau Ajak Masyarakat Bersatu Membangun Kota

Sumber:

Berita Terkait