Heboh di Tanah Periuk! Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Mengambang di Irigasi

Heboh di Tanah Periuk! Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Mengambang di Irigasi

Heboh di Tanah Periuk! Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas Mengambang di Irigasi--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Warga Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, digemparkan dengan penemuan sesosok mayat wanita paruh baya yang mengambang di saluran irigasi pada Senin (17/11) sekitar pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA:Polda Sumsel Mulai Operasi Zebra Musi 2025, Fokus Pada 12 Jenis Pelanggaran.

BACA JUGA:HLN Ke-80, PLN Sambung Gratis Listrik Rumah Warga Pra Sejahtera di Bali

Penemuan ini pertama kali diketahui oleh seorang warga yang melintas di jalur irigasi menuju Desa Air Satan. Saksi tersebut melihat tubuh seorang wanita terombang-ambing dan tersangkut pada sebatang kayu di aliran irigasi, sebelum akhirnya melaporkan kejadian itu kepada pemerintah desa.

BACA JUGA:Puluhan Tahun Menanti, Ribuan Warga di Murung Raya Akhirnya Nikmati Listrik PLN

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Dukung Pendidikan Hukum untuk Pegawai Melalui Sosialisasi STIH Litigasi

Korban Dikenali sebagai Warga Setempat

Korban kemudian diidentifikasi sebagai Marsidah (61), warga Desa Tanah Periuk. Kepala Desa Tanah Periuk, Nasir, membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah warganya.

“Korban memang sering mandi di saluran irigasi depan rumahnya. Sekitar pukul 17.00 WIB, saya mendapat kabar ada penemuan jenazah Ibu Marsidah. Kami langsung menuju lokasi dan melaporkannya ke Polsek Muara Beliti,” ujar Nasir.

Menurut keterangan keluarga, Marsidah saat itu mandi di saluran irigasi bersama salah satu anaknya. Ia diduga telah selesai mandi sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

BACA JUGA:HLN ke-80: PLN Hadirkan Cahaya untuk Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru

BACA JUGA:Dorong Akses Hukum Berkeadilan, Kakanwil Ditjenpas Sumsel Evaluasi Kolaborasi Legal Clinic di Lapas dan Rutan.

Diduga Meninggal karena Penyakit Kambuh

Pihak keluarga menyebutkan bahwa korban memiliki riwayat hipertensi dan diabetes, dan selama ini rutin menjalani pengobatan di rumah sakit. Anaknya menduga penyakit hipertensi ibunya kambuh saat mandi sehingga menyebabkan ia kehilangan keseimbangan dan meninggal dunia.

 

Kepala Desa menambahkan, keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan merencanakan pemakaman almarhumah pada keesokan harinya.

Diketahui pula bahwa Marsidah tinggal sendirian di rumah. Suaminya telah meninggal dunia, sementara anak-anaknya tinggal terpisah setelah berkeluarga.

BACA JUGA:Belajar di Balik Tembok: Santri Lapas Lubuklinggau Tunjukkan Semangat dan Harapan Baru

BACA JUGA:Komunikasi Warga Binaan Makin Mudah, Wartelsuspas Gratis di Lapas Muara Beliti Berjalan Mulus

Tidak Ada Tanda Kekerasan

Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan desa, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kapolsek Muara Beliti memastikan bahwa kejadian tersebut murni musibah.

Korban diperkirakan mandi sekitar pukul 16.00 WIB sebelum tubuhnya terbawa arus sejauh 500–600 meter dari lokasi awal.

BACA JUGA:Semangat Baru Lapas Lubuk Linggau: Tingkatkan Kualitas Layanan Bersama Ombudsman

BACA JUGA:Capaian Kinerja Setahun dan 13 Program Akselerasi Menimipas Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau

“Pihak keluarga sepakat tidak menghendaki autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” jelas Kapolsek.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah duka untuk proses pemakaman.

BACA JUGA:Monitoring dan Sosialisasi Program Pemasyaraktan oleh PK Ahli Utama Ajub Suratman di Lapas Lubuk Linggau

BACA JUGA:Kalapas Narkotika Muara Beliti Zoom Meeting Sosialisasi Pelaporan Mekanisme Satu Data Pemasyarakatan

Sumber:

Berita Terkait