Dari Ladang ke Negeri Kangguru: Dafa 'Si Anak Petani' Tembus Puluhan Kampus Dunia, Pilih University of Sydney.

“Utamanya karena ranking dan major. Tapi saya juga lihat culture, biaya hidup, dan potensi relasi internasional di sana,” ujarnya pada 18 Juni 2025.

Australia, menurut Dafa, adalah tempat yang strategis karena memiliki reputasi pendidikan global dan komunitas internasional yang kuat, menjanjikan peluang jejaring dan kolaborasi masa depan.

BACA JUGA:Iran Nyatakan Seluruh Warga AS Kini Jadi Target Sah Setelah Serangan ke Situs Nuklir

BACA JUGA:Sam Altman Terkejut Banyak Orang Percaya ChatGPT: Nyambung untuk Curhat dan Kerjakan Tugas

Didukung Keluarga, Demi Masa Depan Pendidikan Indonesia

Dafa mengaku tidak berjalan sendiri. Meski ia adalah anak bungsu dari enam bersaudara dan satu-satunya yang kuliah, keluarganya selalu memberi dukungan penuh.

Kini, Dafa tak hanya ingin sukses secara pribadi. Ia berharap kelak dapat berkontribusi di bidang pendidikan, sebagai wujud syukurnya atas kesempatan yang ia peroleh.

“Cita-cita terdekat jadi professional analyst. Tapi saya juga ingin suatu saat bisa memberikan kontribusi di pendidikan.”

BACA JUGA:BRI Konsisten Salurkan FLPP, Dukung Akses Hunian Terjangkau untuk Masyarakat

BACA JUGA:Tersinggung Dikatakan Alat Kelamin Kecil, Pria di Banyumas Bunuh Gadis di Bawah Umur.

Pesan Dafa untuk Para Pemimpi

Sebagai penutup, Dafa memberikan pesan penuh makna kepada generasi muda yang tengah berjuang mengejar mimpi:

“Niat aja dulu. Jangan meremehkan diri sendiri karena mimpi yang terlihat mustahil. Ketika punya tujuan, kita akan terus berkembang. Orang pintar tetap bodoh kalau tak punya tujuan. Tapi yang dianggap bodoh bisa melampaui siapa pun jika punya tujuan.”

BACA JUGA:Analisis SBY: 5 Orang Kuat Penentu Masa Depan Dunia di Tengah Memanasnya Konflik Iran-Israel

BACA JUGA:Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2025 dan Jumlah Formasi, Indonesia Siap Cetak ASN Unggul.

Sumber: