Puluhan Orang Berjubah Putih Gelar Ritual di Gunung Lawu, Disparpora Karanganyar: Jangan Diulang!

Puluhan Orang Berjubah Putih Gelar Ritual di Gunung Lawu, Disparpora Karanganyar: Jangan Diulang!

Puluhan Orang Berjubah Putih Gelar Ritual di Gunung Lawu, Disparpora Karanganyar: Jangan Diulang!--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Baru-baru ini, aksi puluhan orang mengenakan jubah putih dan menggelar ritual di Hargo Dumilah, Gunung Lawu, Jawa Tengah, mendapat sorotan dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar. Aktivitas tersebut dipandang tidak sesuai karena dilakukan di area umum yang seharusnya digunakan sebagai jalur pendakian, bukan sebagai tempat ibadah atau ritual.

BACA JUGA:Jokowi Dukung Gibran Ditugaskan Ke Papua :

BACA JUGA:Kalender Agustus 2025: Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Hari Besar Sepanjang Bulan

Kepala Disparpora Karanganyar, Hari Purnomo, memberikan tanggapan terkait insiden tersebut. Hari mengingatkan bahwa ritual semacam itu, meskipun sering dilakukan oleh individu atau kelompok kecil yang menganut kepercayaan tertentu, tidak semestinya dilakukan dalam skala besar di area publik yang ramai.

BACA JUGA:Pemerintah Akui Tak Mampu Gratiskan SD dan SMP Swasta, Butuh Anggaran Fantastis Rp. 183,4 Triliun.

BACA JUGA:Viral! Ayah di India Kabur dengan Calon Menantu, Istri Sempat Pergoki Keduanya Bermesraan.

Aktivitas yang Menarik Perhatian

Menurut Hari, peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya terjadi dengan skala puluhan orang yang mengenakan pakaian khas seperti jubah putih. "Nyatanya ya baru ini," ujar Hari ketika dikonfirmasi terkait kejadian tersebut. Hari menekankan bahwa pihak petugas di pintu masuk pendakian, baik dari Cemoro Sewu maupun Ceto, tidak memiliki data lengkap mengenai kelompok yang melakukan ritual tersebut. Rombongan ini diketahui mendaki Gunung Lawu pada Kamis, 10 Juli 2025, melalui jalur Cemoro Sewu, Jawa Timur, dengan mengenakan pakaian pendakian biasa.

Namun, setelah mencapai puncak dan lokasi Hargo Dumilah, kelompok tersebut mengenakan jubah putih dan mulai melakukan ritual. Kejadian ini memicu banyak perhatian dari masyarakat, karena Gunung Lawu, yang terkenal dengan keindahan alamnya, bukanlah tempat ibadah resmi, melainkan jalur pendakian yang terbuka untuk umum.

BACA JUGA:Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI

BACA JUGA:Brigpol J Digerebek Bersama Istri Orang, Kini Ditahan di Polda Sumsel dan Terancam Dipecat.

Gunung Lawu Bukan Tempat Ibadah

Hari Purnomo menegaskan bahwa Gunung Lawu, khususnya di area Hargo Dumilah, bukanlah tempat ibadah. Gunung tersebut merupakan jalur pendakian yang digunakan oleh wisatawan dan pendaki untuk menikmati alam. "Itu kan pendakian kok, bukan tempat ibadah kok," tegasnya.

Namun, Hari juga menambahkan bahwa Gunung Lawu memang sering menjadi lokasi ritual, terutama saat Malam 1 Suro, di mana beberapa kelompok kecil sering melakukan aktivitas keagamaan atau spiritual tertentu. Akan tetapi, kegiatan semacam itu biasanya dilakukan dengan jumlah anggota yang jauh lebih sedikit dan tidak sampai mengganggu kenyamanan publik. “Kalau justru dari kelompok-kelompok penganut kepercayaan kan tidak seperti yang pakai jubah putih-putih itu,” ungkapnya.

Sumber: