Tatapan Pasrah Nenek Fatimah: Diserahkan ke Griya Lansia oleh 4 Anak Kandungnya

Tatapan Pasrah Nenek Fatimah: Diserahkan ke Griya Lansia oleh 4 Anak Kandungnya

Tatapan Pasrah Nenek Fatimah: Diserahkan ke Griya Lansia oleh 4 Anak Kandungnya--ist

Surat Pernyataan Bermaterai dan Tatapan Terakhir

Akhirnya, Lukman Arif menandatangani surat pernyataan bermaterai yang menyatakan penyerahan penuh ibunya ke Griya Lansia. Di dalam surat juga tertera nama ketiga saudaranya sebagai pihak yang menyetujui.

“Mboten wonten (tidak ada), saya sendiri belum punya rumah. Yang perempuan semua di luar pulau,” dalih Lukman saat ditanya Arief kenapa tak ada satu pun anak yang mau merawat sang ibu.

Setelah penandatanganan, Arief menggendong Nenek Fatimah ke dalam ambulans. Dalam video tersebut, terlihat tatapan pasrah dan sendu dari Nenek Fatimah ke arah anaknya. Sebuah momen yang membuat warganet menitikkan air mata.

BACA JUGA:Usai Marketplace, Pemerintah Kejar Pajak Lewat Media Sosial: AI Siap Deteksi Penghasilan ‘Tersembunyi’.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Celana Panjang Jeans Anak Laki-laki: Harga Terjangkau, Nyaman Dipakai, Nggak Bikin Begah!

Dirawat dengan Baik di Griya Lansia

Setibanya di Griya Lansia Malang, Nenek Fatimah langsung mendapatkan perawatan. Beliau dimandikan, diberi makan, dan ditempatkan di ruangan yang layak.

Dalam update video terbaru, Nenek Fatimah tampak mengikuti salat subuh berjamaah dengan kursi roda, serta mulai berbaur dan mengobrol dengan para lansia lainnya.

BACA JUGA:Gegara Lamaran Ditolak, Kakek 60 Tahun Nekat Culik Siswi SMP di Bone.

BACA JUGA:Komitmen Kuat Terapkan ESG, BRI Catatkan Portofolio Sustainable Finance Terbesar di Indonesia Rp796 Triliun

Kasus Serupa: Nenek Nasikah Kembali Dijemput Anak-anaknya

Sebelumnya, kasus serupa juga viral ketika seorang lansia bernama Nasikah diserahkan oleh dua putrinya ke Griya Lansia Sidoarjo pada 27 Juni 2025. Bahkan, surat penyerahan menyebutkan bahwa jika beliau wafat, anak-anaknya tidak perlu dikabari.

Namun setelah video penyerahan viral, dua anak Nasikah yang berinisial SR dan F mendapat tekanan sosial dari masyarakat, tetangga, rekan kerja, hingga pemerintahan lokal. Akhirnya, dengan penyesalan mendalam, keduanya datang kembali untuk menjemput sang ibu.

“Alhamdulillah, kami dari awal memang tidak berniat menahan. Kami bahkan sempat menolak. Tapi akhirnya kita ambil hikmahnya,” ujar Arief.

Sumber: