Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.

Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.

Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.--ist

BACA JUGA:Pertandingan Final Porprov XV Sumsel Berakhir Ricuh, Palembang Kalahkan Lubuklinggau 1-0.

Perubahan Status: Dari “Ibu Kota Negara” ke “Ibu Kota Politik”

Kritik serupa juga datang dari South China Morning Post (SCMP). Dalam laporannya, media asal Hong Kong itu menyoroti adanya perubahan istilah resmi dalam dokumen pemerintahan baru era Presiden Prabowo Subianto.

Nusantara kini disebut sebagai “ibu kota politik”, bukan lagi “ibu kota negara” sebagaimana yang dicanangkan pada masa Presiden Joko Widodo.

“Definisi baru itu mencerminkan kehati-hatian pemerintah baru dalam melanjutkan proyek warisan Jokowi,” tulis SCMP.

Perubahan istilah ini dinilai sejumlah pengamat sebagai sinyal bahwa pemerintah tengah menyesuaikan skala dan fungsi IKN agar lebih realistis dengan kondisi keuangan dan situasi politik yang ada.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Terancam Reshuffle, Sikap Tegas Tolak APBN Untuk Whoosh Picu Badai Politik.

BACA JUGA:Tren Foto Pelari Jadi Sorotan, Komdigi: Publikasi Tanpa Izin Bisa Dipidana.

Pemerintah Tetap Optimistis: “Pembangunan IKN adalah Maraton, Bukan Sprint”

Meski mendapat sorotan tajam dari media internasional, pihak pemerintah melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tetap menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan sesuai rencana jangka panjang.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyebut bahwa tahap pertama pembangunan akan terus berlanjut hingga 2028, mencakup infrastruktur utama seperti jalan, jaringan listrik, air bersih, dan fasilitas pemerintahan.

“Pembangunan IKN bukan sprint, tapi maraton. Kami ingin memastikan setiap tahap berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan,” ujar Bambang dikutip dari Antara News (30 Oktober 2025).

BACA JUGA:Harumkan Nama Palestina, Mahasiswa Gaza Lulus Cumlaude di UM Surabaya di Tengah Konflik Berkecamuk.

BACA JUGA:Respons Tegas Bahlil Lahadalia Soal Meme Yang Menghina Dirinya : “Saya Hitam, Emang Nggak Boleh?”

Suara Warga Lokal: Antara Harapan dan Kekhawatiran

Sumber:

Berita Terkait