Babak Baru Keraton Surakarta: Gusti Purboyo Resmi Naik Takhta sebagai Pakubuwono XIV
Babak Baru Keraton Surakarta: Gusti Purboyo Resmi Naik Takhta sebagai Pakubuwono XIV--ist
“Segala prosesi adat dan tanggung jawab pemerintahan karaton tetap berjalan sebagaimana mestinya, di bawah pimpinan raja baru, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XIV,” tegasnya.
BACA JUGA:Lisa BLACKPINK Diincar Disney Jadi Rapunzel di Film Live Action Tangled!
BACA JUGA: Daftar 11 Kampus Swasta Unggulan 2026 Versi QS AUR
Profil PB XIV: Raja Muda yang Melek Zaman
KGPAA Hamangkunegoro (Gusti Purboyo) lahir di Surakarta, 27 Februari 2003, dari pasangan PB XIII Hangabehi dan Kanjeng Ratu Asih (GKR Pakubuwana Pradapaningsih).
Sejak kecil, ia dikenal sopan, rendah hati, dan memiliki ketertarikan kuat terhadap budaya Jawa. Pendidikan formalnya ditempuh di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, sembari aktif dalam seni tradisional wayang kulit dan karawitan.
Pada 27 Februari 2022, bertepatan dengan Jumenengan Dalem ke-18 PB XIII, ia resmi dinobatkan sebagai putra mahkota dengan gelar KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendro Mataram.
Menurut KGPH Dipokusumo, Pengageng Parentah Keraton, pengukuhan ini dilakukan dengan restu para sesepuh dan keluarga besar keraton.
“Penobatan putra dalem Sinuhun PB XIII dilakukan dengan restu para sesepuh dan keluarga,” katanya.
Sebagai raja termuda dalam sejarah modern Keraton Surakarta, PB XIV diharapkan mampu menghadirkan semangat baru dalam menjaga warisan leluhur dan membawa keraton menuju era modern tanpa kehilangan akar budaya.
BACA JUGA:Konser-Konser Mewah di Indonesia: Siapa yang Paling Menguras Dompet Penonton?
BACA JUGA:Terbaru! Ini 9 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia Tahun 2025, Nomor 1 Bikin Kaget
Jejak Konflik Takhta Keraton Surakarta
Penobatan PB XIV terjadi di tengah sejarah panjang konflik internal yang telah membayangi Keraton Surakarta selama dua dekade.
Setelah PB XII wafat pada 2004 tanpa menunjuk penerus resmi, dua tokoh sama-sama mengeklaim takhta:
Sumber: