Babak Baru Keraton Surakarta: Gusti Purboyo Resmi Naik Takhta sebagai Pakubuwono XIV
Babak Baru Keraton Surakarta: Gusti Purboyo Resmi Naik Takhta sebagai Pakubuwono XIV--ist
KGP Hangabehi (yang kemudian menjadi PB XIII), dan
KGP Haryo Tedjowulan, yang juga menobatkan diri sebagai PB XIII.
Pertikaian ini melahirkan fenomena “Raja Kembar”, yang berlangsung bertahun-tahun dan memecah keluarga besar Kasunanan.
Pada 2012, upaya mediasi yang dipimpin Joko Widodo (saat itu Wali Kota Solo) bersama tokoh budaya Mooryati Sudibyo, sempat menghasilkan rekonsiliasi. Hangabehi diakui sebagai PB XIII, sementara Tedjowulan diberi posisi Maha Menteri melalui SK Kemendagri.
Namun, perpecahan masih terjadi, terutama dengan terbentuknya Lembaga Dewan Adat (LDA) yang menolak pengakuan tersebut. Konflik sempat memanas kembali pada 2017 dan 2021.
BACA JUGA:10 Daftar Negara dengan Pendidikan Terbaik di Asia 2025, Dua Negara ASEAN Masuk Peringkat Atas
BACA JUGA:Dokter Ungkap Penyebab Mata Merah Siswi SD di Palembang, Orang Tua Sebut Dipukul Guru
Tedjowulan: “Jangan Ribut, Jaga Kerukunan”
Menanggapi penobatan PB XIV, KGPAA Tedjowulan, selaku Maha Menteri Keraton, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghormati masa berkabung.
“Boleh saja orang berbicara begitu, tapi kan ada dasar dari Kemendagri. Monggo saja, tapi saya selaku yang tertua di situ,” ujarnya.
Tedjowulan mengingatkan tentang SK Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017, yang menetapkan PB XIII sebagai raja sah dan dirinya sebagai Maha Menteri.
“Harapan saya ke depan, jangan ribut terus. Saya tidak suka itu. Undang-undang ada, jadi jangan ribut, nanti malah diambil pemerintah. Kita mau apa?” tegasnya.
Ia juga menyatakan siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah agar transisi berjalan damai.
BACA JUGA:Jisoo Ungkap Rasa Haru Usai Konser BLACKPINK di Jakarta: “Kalian Bikin Aku Semangat!
Sumber: