cara Menghindari Cedera Saat Ikut Tren Olahraga Padel, Lari, Tenis, dan Lainnya
5 Cara Menghindari Cedera Saat Ikut Tren Olahraga Padel, Lari, Tenis, dan Lainnya--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Olahraga seperti padel, lari, tenis, hingga berbagai aktivitas fisik lainnya tengah menjadi tren di Indonesia. Meski bermanfaat untuk kesehatan, dokter mengingatkan bahwa tren ini juga membawa risiko cedera jika dilakukan tanpa persiapan yang tepat.Dokter spesialis kedokteran olahraga RS EMC Kedoya & RS EMC Sentul, dr. Anita Suryani dan dokter spesialis ortopedi & traumatologi RS EMC Pekayon, dr. Alfa Januar Krista memaparkan lima langkah penting untuk mencegah cedera saat mengikuti tren olahraga.
BACA JUGA:20 Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban
1. Mengenal Olahraga yang Ingin Diikuti
Sebelum memulai, pahami dulu karakteristik dan teknik dasar olahraga yang akan dijalani.“Kadang-kadang ikut-ikutan aja tanpa tahu tekniknya, langsung bermain tanpa fasilitas atau alat yang lengkap,” ujar dr. Alfa.Dr. Anita menambahkan pentingnya memaham aeknika gerakan agar tahu obiiomtot mana yang perlu dikuatkan sehingga risiko cedera dapat ditekan.
BACA JUGA:Ketersediaan Suku Cadang Mobil Klasik – Apa yang Perlu Diketahui oleh Pemilik dan Kolektor
BACA JUGA:Warga Muara Lakitan Geger, Bocah 2 Tahun Diduga Jatuh ke Sungai Musi.
2. Kenali Kemampuan Fisik Diri Sendiri
Olahraga membutuhkan daya tahan jantung-paru, kekuatan otot, dan fleksibilitas tubuh.“Kalau nggak pernah latihan otot, lalu main padel yang gerakannya eksplosif dan pindah arah mendadak, risiko cedera jadi tinggi,” jelas dr. Anita.
Otot yang kaku dan tidak pernah di-stretching lebih rentan kram dan robek.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik Harga 1 Jutaan, Berkualitas (Terbaru 2025)
BACA JUGA:5 Rekomendasi iPhone Terbaru Paling Worth It di Tahun 2025
3. Kenakan Alat dan Pakaian yang Sesuai
Peralatan olahraga harus disesuaikan dengan jenis kegiatan. Misalnya:
-
Padel & tenis: raket sesuai standar
-
Sepatu: harus sesuai peruntukan (sepatu lari untuk lari, sepatu tenis untuk tenis)“Satu sepatu punya batas jarak tempuh, misalnya 500 km. Setelah itu solnya menipis dan tidak optimal, sehingga risiko cedera meningkat,” kata dr. Alfa.
BACA JUGA:Motor Ducati Nicky Hayden Dilelang, Harga Bisa Capai Rp 5 Miliar – Warisan Legendaris
BACA JUGA:Usai Olahraga, Jangan Langsung Nongkrong! Ini Alasannya Menurut Dokter Kulit
-
4. Hindari Menggunakan Sepatu yang Tidak Tep.at
Kesalahan umum adalah menggunakan sepatu olahraga untuk fungsi yang berbeda“Sepatu basket jangan dipakai buat main tenis. Sepatu lari jangan dipakai buat gym,” tegas dr. Anita.
BACA JUGA:Heboh! Video Dugaan Kekerasan terhadap Dokter di RSUD Sekayu Bikin Netizen Murka
BACA JUGA:Honda Luncurkan Motor Baru dengan Konsumsi BBM 71,4 km/Liter, Jadi yang Paling Irit di Kelasnya!
5. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan
Banyak orang melewatkan pemanasan sebelum mulai atau pendinginan setelah olahraga.“Overuse, main di luar kemampuan, bahkan sampai 1 jam tanpa istirahat, lalu tanpa pendinginan—ini semua memicu cedera,” ujar dr. Alfa.
Kesimpulan
Ikut tren olahraga memang seru, tapi persiapan yang tepat adalah kunci untuk terhindar dari cedera. Mulai dari mengenal olahraga, memahami kemampuan fisik, memakai peralatan yang sesuai, hingga disiplin melakukan pemanasan dan pendinginan, semua langkah ini membantu Anda berolahraga dengan aman dan maksimal.
BACA JUGA:Seluruh Honorer R3 & R4 di Lubuklinggau Akan Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
BACA JUGA:Pilih Headset Kabel atau Bluetooth, Lebih Bagus Mana?
Sumber: