Stop! Demi Jantung, Olahraga Berat saat Kurang Tidur Jangan Dinormalisasi
Stop! Demi Jantung, Olahraga Berat saat Kurang Tidur Jangan Dinormalisasi--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Olahraga secara rutin memang terbukti membawa banyak manfaat, mulai dari menjaga kebugaran tubuh, mengontrol berat badan, hingga menyehatkan jantung. Namun, semua manfaat itu hanya bisa didapat jika tubuh berada dalam kondisi fit. Sayangnya, banyak orang yang tetap memaksakan diri berolahraga intensitas tinggi meski sedang kurang tidur.Fenomena ini bahkan sering dipamerkan di media sosial, entah untuk mencari pembenaran saat performanya tidak maksimal, atau justru sebagai bentuk "humble brag" bahwa dirinya tetap kuat meski kurang istirahat. Padahal, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya, terutama bagi kesehatan jantung.
BACA JUGA:7 Jenis Olahraga yang Banyak Bakar Kalori, Bye Perut Buncit
BACA JUGA:Segini Waktu yang Diperlukan untuk Olahraga agar Terhindar dari Gagal Ginjal Kronis
Risiko Olahraga Berat saat Kurang Tidur
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Bambang Dwiputra Sp.JP (K) menegaskan bahwa tubuh harus dalam kondisi siap sebelum melakukan olahraga, apalagi yang bersifat high impact seperti futsal, basket, atau sepak bola.“Misal kita lelah nih habis kerja seharian, kita mau paksain olahraga high impact tentu efeknya akan tidak baik,” ujarnya di Cicalengka, Kabupaten Tangerang (9/12/2024).Menurutnya, seseorang yang terus memaksakan olahraga saat tubuh sedang kurang fit akan lebih berisiko mengalami serangan jantung atau bahkan kolaps mendadak.
BACA JUGA:Teknologi Robotik Dukung Pemulihan Pasca Operasi Lutut Lebih Cepat
BACA JUGA:Kenali Arti Perubahan Warna Gigi, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius
Tanda Jantung Tidak Siap untuk Olahraga
Dr Bambang menjelaskan bahwa ada sejumlah tanda bahaya yang harus diwaspadai saat tubuh tidak sanggup lagi menerima beban olahraga, di antaranya:
-
Napas terasa pendek atau tidak sampai
-
Nyeri dada
-
Keringat dingin
-
Mata berkunang-kunang seperti ingin pingsan
Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera berhenti berolahraga atau menurunkan intensitas latihan agar terhindar dari risiko fatal.
BACA JUGA:“Control Freak”: Psikodrama Thriller yang Bongkar Kengerian dari Dalam Diri
BACA JUGA:Tin Soldier (2025): Film Aksi Tentang Dendam, Sekte, dan Pertarungan Hidup-Mati
Pentingnya Istirahat Sebelum Olahraga
Tak hanya dr Bambang, Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Jantung Indonesia, Iwet Ramadhan, juga menekankan pentingnya tidur cukup sebelum berolahraga.“Kalau tidurnya berantakan, mendingan nggak usah olahraga dulu sih,” kata Iwet.Ia menjelaskan bahwa saat berolahraga, tekanan darah dan detak jantung meningkat. Jika tubuh dalam kondisi kurang tidur, hal itu bisa menjadi “double strike” yang membuat ritme jantung kacau dan berpotensi berbahaya.
BACA JUGA:Onkolog Jelaskan Pemicu Anak Muda Kena Kanker Usus Besar, Usia 20-an Kini Tak Lagi Aman
BACA JUGA:Sadis! Hariz Keliling Weleri Bawa Pisau, Buru ODGJ hingga Tewas Ditusuk.
Tren Baru: Olahraga untuk Kesehatan, Bukan Sekadar Push Limit
Menariknya, laporan Strava Year in Sport 2024 menunjukkan bahwa tren olahraga mulai bergeser. Jika dulu lari identik dengan “push your limit” atau latihan hingga kelelahan, kini semakin banyak orang menjadikan olahraga sebagai sarana refleksi dan refreshing dari kesibukan sehari-hari.Artinya, kesadaran masyarakat mulai meningkat bahwa olahraga bukan tentang memaksakan diri, melainkan menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Keadilan: The Verdict (2025) – Aksi Balas Dendam yang Mengguncang Dunia Hukum
BACA JUGA:7 Manfaat Konsumsi Pepaya Setiap Hari, Salah Satunya Bantu Cegah Gagal Ginjal
Kesimpulan
Sumber: