Toyotomi Hideyoshi: Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Jepang

SILAMPARITV.CO.ID - Toyotomi Hideyoshi, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Jepang, lahir pada tahun 1537 di desa Nakamura, Provinsi Owari. Awalnya, dia bukanlah seorang bangsawan atau samurai terkenal.

Hideyoshi dilahirkan dalam keluarga petani sederhana, dan perjalanan hidupnya menuju puncak kekuasaan adalah contoh luar biasa dari ketekunan, kecerdasan, dan keuletan.

Hideyoshi awalnya bekerja sebagai pelayan untuk klan Oda, di bawah kepemimpinan Oda Nobunaga. Bakat dan kesetiaannya segera terlihat oleh Nobunaga, yang kemudian memberikan Hideyoshi kesempatan untuk membuktikan dirinya sebagai seorang komandan militer yang cerdas dan strategis.

Karier Militer dan Kebangkitan Kekuasaan

BACA JUGA:Mengenal Tradisi-Tradisi Mengerikan di Indonesia

Setelah kematian Oda Nobunaga pada tahun 1582, yang dibunuh oleh salah satu bawahannya, Akechi Mitsuhide, Hideyoshi dengan cepat mengambil langkah untuk mengonsolidasikan kekuasaan.

Dalam Pertempuran Yamazaki, Hideyoshi berhasil mengalahkan Akechi dan membalas dendam untuk Nobunaga, yang membuka jalan bagi Hideyoshi untuk menguasai wilayah yang luas.

Hideyoshi terus memperluas pengaruhnya melalui serangkaian kampanye militer dan aliansi politik. Pada tahun 1585, ia diangkat sebagai Kampaku (pemangku raja), posisi yang biasanya dipegang oleh bangsawan tertinggi.

Kemudian, pada tahun 1591, Hideyoshi mengambil gelar Taiko (mantan kampaku), memperkuat statusnya sebagai penguasa tertinggi Jepang.

BACA JUGA:Orang Jawa Harus Tau, Ini dia Sejarah Tari Keroncong Warisan Budaya Jawa

Penyatuan Jepang

Salah satu pencapaian terbesar Hideyoshi adalah penyatuan Jepang setelah berabad-abad berada dalam keadaan perang saudara dan perpecahan feodal.

Dia berhasil menundukkan klan-klan yang berkuasa dan membawa seluruh negeri di bawah satu pemerintahan pusat. Penyatuan ini dicapai tidak hanya melalui kekuatan militer tetapi juga melalui kebijakan politik dan sosial yang cerdik.

Hideyoshi juga dikenal dengan reformasi administrasi yang signifikan, termasuk pembagian tanah kepada para pengikut setianya dan pengenalan sistem pengawasan yang ketat terhadap para daimyo (penguasa feodal).

Sumber: