Waduh! Banjir di Muratara Rendam Kantor Lurah dan Sekolah
MURATARA – Waduh! Banjir akibat luapan air sungai di sejumlah wilayah Kabupaten Muratara, masih terjadi. Banjir tahun ini bahkan merendam fasilitas publik, seperti kantor Lurah dan sekolah.
Berdasarkan data sementara yang dilakukan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara menyebutkan dua kecamatan yang cukup para terdampak banjir.
Itu diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Muratara H Zaenal Arifin melalui Kabid Kesiapsiagaan dan Penanganan Bencana, Mathir.
Dia menjelaskan, di wilayah Kecamatan Rawas Ilir banjir merendam 9 desa dan satu kelurahan. Diantaranya merendam Desa Batu Kucing, Mandi Angin, BM I, Pauh, Pauh I, Tanjung Rajo, Belani, dan Beringin Sakti.
“Banjir di Rawas Ilir juga menggenangi fasilitas publik seperti kantor Lurah, jalan poros antar kecamatan, sekolah. Selain permukiman puluhan hektar sawah petani ikut terendam,” kata Mathir.
Baca Juga : Tiga Penimbun BBM Subsidi di Lubuklinggau Ditangkap
BPBD Muratara masih melakukan pendataan warga yang terdampak banjir.
Andre warga Desa BM I, Rawas Ilir mengugkapkan banjir saat ini semakin dalam menggenangi permukiman warga. Paling parah sekitar 3 meter. Sejumlah fasilitas publik seperti kantor lurah, kantor Desa, Balai Desa, SDN 4 ikut terendam.
Areal perkebunan seperti sawit, karet, dan sayur milik warga ikut terdampak kebanjiran. “Banyak warga ynang ngungsi ke tempat keluarga dari BM I ke BM II, karena di sana lokasinya lebih tinggi,” katanya.
Untuk memperlancar aktivitas warga mengandalkan transportasi perahu, sembari mengangkut barangbarang dan kebutuhan mereka.
“Saat ini air semakin dalam dan arus air juga semakin deras, kalau sungai musi dalam. Otomatis banjir ditempat kami tambah dalam,” katanya.
Banjir sudah terjadi selama empat hari. Masyarakat berharap, seluruh pihak ikut andil untuk membantu kebutuhan warga baik logistik, obat-obatan dan lainnya.(sumeks.co)
Sumber: