Jadi Komoditas Ekspor, Ini Tanaman Kratom yang Diperintahkan Jokowi

Jadi Komoditas Ekspor, Ini Tanaman Kratom yang Diperintahkan Jokowi

tanaman kratom, komoditas yang diperintahkan oleh jokowi --

SILAMPARITV.CO.IDPresiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memaksimalkan potensi komersial tanaman kratom. 

Rencana ekspor komoditas tersebut dibahas Jokowi dalam rapat gabungan dengan beberapa menteri keuangan dari kabinet progresif Indonesia, Kamis (20 Juni). 

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Sains dan Inovasi Nasional (BRIN) dan beberapa parpol lainnya. 

Mengutip situs BRIN, Kamis 27 Juni 2024, tanaman kratom (Mitragyna speciosa Korth) merupakan tanaman keluarga Rubiaceae yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dan kini menjadi permasalahan global.

BACA JUGA:Ini dia 7 Jurusan Kuliah Berpeluang Lulus PNS, Karena Banyak Formasinya

Tanaman Kratom Indonesia telah banyak dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat Kalimantan Barat sehingga menjadi komoditas yang memiliki potensi ekspor dan kelayakan ekonomi yang baik.

Direktur Organisasi Penelitian Kesehatan (ORK) BRIN Niluh Putu Indi Dharmayanti mengatakan pada Focus Group Discussion (FGD) bertema "Kratom: Perspektif Ilmiah dan Kepentingan Nasional" pada Rabu (31 Mei) bahwa secara tradisional tanaman kratom selama ini banyak digunakan di masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

Tanaman kratom secara tradisional digunakan di Malaysia dan Thailand untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan, mengobati diare, menurunkan demam, dan menurunkan gula darah.

BACA JUGA:Penting! Berikut Panduan CPNS dan PPPK 2024 agar Tidak Gugur di Awal

Di Indonesia tanaman kratom banyak dimanfaatkan untuk daya tahan tubuh, nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, stroke, diabetes, susah tidur, luka, diare, batuk, kolesterol, tipus dan nafsu makan.

Pada dasarnya hanya daun tanaman kratom yang dapat dikunyah, diseduh sebagai teh, diisap seperti rokok, dan dikonsumsi dalam bentuk tablet atau kapsul yang dikompres. Tanaman Kratom dalam dosis kecil dapat memberikan efek stimulasi, sedangkan dosis besar dapat memberikan efek sedatif.

Efek ini disebabkan oleh senyawa mitragynine dan 7-hydroxymitragynine yang bersifat analgesik, antiinflamasi, antidepresan, psikoaktif, dan opioid. Sifat psikoaktif inilah yang membuat tanaman kratom berpotensi menjadi penyalahguna.

Penyalahgunaan tanaman Kratom dilaporkan menyebabkan kejang, psikosis akut, dan bahkan kematian.

BACA JUGA:Sukses Jadi Petani Cabai, Begini Kisah Pria Asal Malaysia Ternyata Mantan Engineer

Sumber: