DPPKB MUSI RAWAS GELAR RAKOR REMBUK STUNTING
Musi Rawas, Silampari TV -Dalam rangka koordinasi konvergensi percepatan penurunan angka stunting di wilayah kabupaten musi rawas, dppkb musi rawas mengadakan rakor lintas sektor rembuk stunting tingkat kabupaten. Pertemuan ini membahas dan mengidentifikasi faktor resiko dan penyebab terjadinya stunting mulai dari tingkat desa. DPPKB Kab. Musi Rawas mengadakan rapat koordinasi rembuk stunting tingkat kabupaten. Dalam acara ini membahas dan mengidentifikasi faktor resiko dan penyebab terjadinya kasus stunting di kabupaten musi rawas mulai dari tingkat desa, sehingga nantinya dapat dikonvergensikan guna untuk penurunan angka stunting. acara rapat ini dipimpin langsung oleh ketua tim percepatan penurunan stunting atau TPPS Kabupaten Musi Rawas Hj. Suwarti. Acara berlangsung di ruang Bina Praja setda Kabupaten Musi Rawas. Acara dimulai dengan penyampaian laporan dari PLT Kadis DPPKB ibu Hayatun, dilanjutkan dengan penyampaian data materi oleh ketua TPPS kab musi rawas Hj. Suwarti, sekaligus membuka acara rembuk stunting kalini, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Wakil Bupati musi rawas yang juga ketua TTPS Kab. Musi Rawas Hj. Suwarti menyampaikan, hari ini telah kita adakan rapat lintas sektor dalam rangka rembuk stunting untuk mengidentifikasi faktor resiko dan penyebab terjadinya stunting mulai dari tingkat desa. Harapannya melalui rapat ini angka stunting di Kabupaten Musi Rawas dapat menurun. “Hari ini kita sudah mengadakan rapat pada seluruh sektor dari tingkat yang paling dasar, yaitu tingkat desa sampai ke tingkat kabupaten. Harapannya, nilai stunting di tahun 2024 bisa menurun dari 25,6% menjadi 14%, sesuai dengan instruksi Presiden RI,” ujarnya. Ibu Suwarti juga menghimbau kepada masyarakat Kab. Musi Rawas, bagi ibu hamil maupun yang mempunyai anak balita harus rajin ke posyandu. Sedangkan bagi keluarga resiko stunting rajin ke puskesmas terdekat. Begitupula petugas kesehatan dan petugas KB melaksanakan tugasnya di wilayah masing-masing. “Himbauannya yang pertama harus rajin ke posyandu, terkhususnya yang mempunyai balita. Kemudian yang mempunyai keluarga resiko stunting harus rajin cek ke kesehatan, dan kita harus ikuti semua dari saran, masukan, kemudian apa yang harus kita lakukan khususnya dari petugas kesehatan dan petugas KB yang ada di wilayah masing-masing,” terangnya. Kepala bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga DPPKB Kab. Musi Rawas Nasrul Bayumi mengatakan, kegiatan ini diperlukan untuk mengkonvergensi masing-masing OPD untuk menyelaraskan kegiatan pelaksanaan rembuk stunting tahun 2023. Dalam rapat ini kita membahas dan mengidentifikasi faktor resiko dan penyebab terjadinya stunting mulai dari tingkat desa sehingga dapat dikonvergensikan untuk penurunan stunting tahun 2023. “Kegiatan rembuk stunting ini memang diperlukan untuk bagaimana kita mengkonvergensi OPD untuk menyeleraskan pelaksanaan stunting tahun 2023. Rembuk ini dilakukan mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten,” jelasnya. Nasrul Bayumi juga mengatakan, pada hari ini di tingkat kabupaten kita menentukan permasalahan yang ada di tingkat desa maupun kecamatan sehingga dikonvergensikan dengan tujuan untuk peningkatan percepatan penurunan kasus stunting di Musi Rawas. “Jadi, pada hari ini di tingkat Kabupaten, kita menentukan permasalahan yang ada di tingkat desa maupun kecamatan sehingga kita konvergensikan untuk percepatan penurunan kasus stunting di Musi Rawas,” jelasnya. Selepas acara dilakukan juga penanda tanganan hasil kesepakatan rembuk stunting yang dilakukan oleh masing-masing OPD terkait di kabupaten musi rawas. (*)
Sumber: