Mobil Matik CVT Tidak Perlu Flushing Oli, Ini Alasannya!
ilustrasi matik cvt--mitsubishi.motors,com
Pabrikan mobil biasanya menyediakan panduan perawatan yang detail, termasuk interval penggantian oli CVT. Kebanyakan pabrikan tidak merekomendasikan flushing oli, tetapi hanya menggantinya sesuai jadwal yang ditentukan, misalnya setiap 40.000 hingga 60.000 km.
ilustrasi matik cvt--carmudi.com
Mengikuti rekomendasi pabrikan adalah cara terbaik untuk memastikan transmisi bekerja dengan baik tanpa melakukan prosedur yang tidak diperlukan.
Risiko Flushing:
Proses flushing oli CVT bisa berisiko. Flushing melibatkan sirkulasi cairan bertekanan tinggi untuk membersihkan sistem.
BACA JUGA:Baru Rilis! Si Mungil Cantik, Kuat dan Tahan Lama, Sepeda Listrik Stinger 5.0, Banyak Fitur Modern
BACA JUGA:Mau Beli Yamaha XSR 155 pada Agustus 2024? Segini Harga Motor Barunya
Jika tidak dilakukan dengan benar, flushing dapat menyebabkan kerusakan pada komponen internal transmisi, seperti katup, seal, atau bahkan sabuk dan puli CVT. Kerusakan ini bisa berakibat pada biaya perbaikan yang jauh lebih tinggi daripada manfaat potensial dari flushing.
Efektivitas Penggantian Oli Reguler:
Penggantian oli CVT secara berkala sudah cukup untuk menjaga kebersihan dan kinerja transmisi. Saat mengganti oli, kotoran dan partikel yang terakumulasi akan terbuang bersama oli lama. Selain itu, menggunakan oli CVT berkualitas sesuai spesifikasi pabrikan juga memastikan perlindungan yang optimal.
Flushing oli CVT tidak selalu diperlukan dan bisa berisiko jika tidak dilakukan dengan benar. Mengikuti panduan perawatan dari pabrikan, termasuk penggantian oli CVT secara teratur, adalah cara terbaik untuk menjaga performa dan keandalan transmisi CVT.
BACA JUGA:Honda DAX125 2025 Resmi Meluncur, Cek Spesifikasi dan Harganya
BACA JUGA:Jangan Sampai Tertukar, Ini Perbedaan Vespa PX dengan Vespa PS
Pastikan selalu menggunakan oli CVT berkualitas sesuai spesifikasi yang direkomendasikan untuk memastikan umur panjang dan kinerja optimal kendaraan Anda.
Sumber: