Budidaya Tanaman Genjer Desa U2 Karyadadi, Menjanjikan
Musi Rawas, Silampari TV - Banyaknya hama yang menyerang tanaman padi belakngan ini membuat para petani banyak mengalih fungsikan lahan miliknya untuk ditanam sayuran lainnya seperti cabe, terong, kacang-kacangan dan juga genjer. Seperti yang dilakukan Ngatini lahan miliknya yang berada di Desa U2 Karyadadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas. Beliau lebih memilih bertanam sayuran genjer di lahan miliknya, beliau sudah 2 bulan menjalankan usaha ini. Sebelum nya lahan persawahan milik Ngatini seperti kebanyakan lahan lainnya di desa U2 Karyadadi ditanami padi, tetapi padi yang ia taman waktu itu banyak terkena hama wereng yang menyebabkan Ngatini mengalih fungsikan lahannya untuk budidaya sayuran genjer, luas lahan yang ngatini 2500 meter atau satu per empat Hektar. Setelah mengalih fungsikan lahan tanaman genjer yang dibudidayakannya tumbuh subur. Keputusannya membawa perubahan positif, dan tanaman genjer yang tumbuh subur memberikan hasil panen setiap hari. Baca Juga : Sensasi Ngopi di Tepi Sawah Jadi Tren Wisata Milenial Di Musi Rawas Pemanenan harian yang dilakukan oleh Ngatini dan keluarganya mencapai angka yang luar biasa, dengan 500 ikat genjer setiap hari, dengan harga jual 500 rupiah per ikat genjer, dapat menjadi penopang ekonomi pribadi dan juga kontribusi positif pada ekonomi desa. Menariknya, meskipun sedang musim hujan, tanaman genjer tetap tumbuh dengan baik tanpa dampak buruk yang berarti. Keuletan dan perawatan cermat Ngatini dengan dibantu keluarganya menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan cuaca. Hasil panen genjer yang berkualitas dari kebun milik Ngatini diambil oleh pengepul dari Desa P1 Mardiharjo. Selanjutnya, genjer tersebut diangkut menuju Palembang untuk pemasaran lebih lanjut. Inisiatif Ngatini tidak hanya berhasil membawanya keluar dari keterpurukan padi, tetapi juga membuktikan bahwa perubahan dalam budidaya tanaman dapat menjadi langkah cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan. Budidaya genjer di Desa U2 Karyadadi bukan hanya menciptakan pendapatan tambahan bagi para petani, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Budidaya yang berkelanjutan dan kreatif ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga membawa nama desa sebagai produsen genjer berkualitas.
Sumber: