Peluang Ekonomis Pohon Aren, Ini Yang Dilakukan Warga Desa Taba Remanik
Musi Rawas, Silampari TV - Enau atau aren merupakan tanaman serbaguna, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama seperti nau, Hana, Pelulik, Biluluk, Kabung, Juk, atau Ijuk. Buah aren (dinamai beluluk, caruluk, dan lain-lain) memiliki 2 atau 3 butir inti biji yang berwarna putih tersalut batok tipis yang keras. Buah muda dibakar atau direbus untuk mengeluarkan intinya, dan kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air kapur beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun. Salah satu kerajinan yang dapat dihasilkan adalah dengan memanfaatkan pohon enau, salah satunya ijuknya yang dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajianan tangan. Tak hanya itu,Buah dari pohon aren juga bisa dijual untuk bahan es campur yakni KOLANG KOLENG. Warga Desa Taba Remanik, Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas, Sarkawi, Beliau mengambil cairan manis yang diperoleh di pohon kabung atau pohon nau, yang berwarna jernih dan agak keruh yang dimanfaatkan menjadi bahan baku gula aren. "Untuk proses pengambilan cairan manis dari pohon nau, satu jenjang sekitaran 2 liter hingga 5 liter." Jelas Sarkawi. Baca Juga : Budidaya Tanaman Genjer Desa U2 Karyadadi, Menjanjikan "Cairan dari pohon enau ini biasanya di daerah Taba Remanik disebut air kabung atau manis nau , pengambilan cairan manis nau ini memang dari nenek moyang." Tambahnya Pohon enau atau kobung ini memang di tanam sendiri dan dijaga agar terawat dan panennya bagus. Biasanya untuk panen buah enau atau kolang koleng sekali panen bisa mencapai ratusan kilo per satu kali penen. Kolang koleng banyak sukai sebagai bahan campuran es, Manisan dan teristimewa sebagai hidangan berbuka puasa dibulan Ramadan.
Sumber: