Mantan Bos Sony Keluhkan Game Semakin Tak Kreatif, Kenapa?

Mantan Bos Sony Keluhkan Game Semakin Tak Kreatif, Kenapa?

Mantan Bos Sony Keluhkan Game Semakin Tak Kreatif--gamebrott.com

Hal ini menyebabkan game yang diproduksi secara massal kurang berani bereksperimen dengan cerita atau mekanisme permainan baru. 

Akibatnya, kreativitas dalam desain game menjadi terbatas oleh keinginan untuk menghasilkan game yang dapat dijual dengan baik.

2. Biaya Pengembangan yang Melonjak

Layden juga menyoroti meningkatnya biaya produksi game sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya inovasi. 

Menurutnya, pengembangan game AAA saat ini membutuhkan anggaran yang sangat besar, bahkan bisa mencapai ratusan juta dolar. Dengan biaya yang begitu tinggi, pengembang dan penerbit cenderung lebih berhati-hati dan menghindari risiko yang mungkin bisa membuat mereka merugi.

BACA JUGA:PLN Bersama DPRD Lakukan Audiensi Perkuat Layanan dan Operasional Kelistrikan di Kabupaten Empat Lawang

BACA JUGA:Harga Mulai Rp 2 Jutaan, Advan Rilis Laptop Tbook Terbaru

Dalam kondisi ini, kreativitas sering kali dikorbankan demi kepastian kesuksesan finansial. Alih-alih membuat game yang benar-benar baru atau eksperimental, pengembang lebih memilih membuat sekuel atau spin-off dari game-game yang sudah populer.

3. Maraknya Game-as-a-Service

Layden juga menyinggung maraknya model game-as-a-service (GaaS) sebagai salah satu penyebab stagnasi kreativitas. 

Model ini mendorong pengembang untuk merilis game yang terus diperbarui dalam jangka waktu lama, dengan fokus pada penjualan konten tambahan seperti skin, senjata, atau ekspansi. 

Meskipun model ini berhasil menghasilkan pendapatan berkelanjutan, pendekatan ini sering kali membuat game terasa lebih repetitif dan kurang inovatif.

BACA JUGA:Hisense Resmi Luncurkan C2 Ultra: Proyektor Laser Mini 4K Terbaik untuk Gamer Xbox dan Penggemar Home Theater

BACA JUGA:PLN Pastikan Pasokan Listrik RSUD Rupit Semakin Andal, Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan di Muratara

Game dengan format GaaS cenderung memiliki desain permainan yang difokuskan pada daya tahan dan monetisasi daripada kreativitas atau kualitas naratif. 

Sumber: