3 Trik Petani Sayur di Musim Kemarau, Hasil Panen Tetap Bagus
ilustrasi trik petani sayur di musim kemarau--freepik
Petani sayur yang menghadapi musim kemarau sering menggunakan mulsa dari jerami, daun kering, atau potongan rumput sebagai pelindung alami bagi tanaman.
Mulsa berfungsi menjaga suhu tanah tetap stabil dan mencegah air di permukaan tanah cepat menguap akibat paparan sinar matahari langsung. Dengan penggunaan mulsa, tanaman sayur bisa tetap mendapatkan kelembapan yang cukup, meskipun cuaca kering.
Selain itu, mulsa juga dapat memperkaya tanah dengan bahan organik saat terurai, sehingga tanaman bisa tumbuh lebih subur.
BACA JUGA:Cara Pakai Kelly Pearl Cream Sebelum Tidur Agar Kulit Glowing dan Bebas Flek Hitam
BACA JUGA:5 Sikap yang Membuat Hidup Terasa Lebih Berkecukupan
Memilih Jenis Tanaman yang Tahan Kekeringan Salah satu trik yang juga diterapkan adalah memilih varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kering. Beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam, atau sawi lebih mudah beradaptasi di lahan yang terbatas airnya.
Ilustrasi petani sayur di musim kemarau--freepik
Petani yang menghadapi musim kemarau dapat memilih bibit tanaman yang memiliki kemampuan menyimpan air lebih lama atau yang siklus tanamnya lebih pendek, sehingga bisa dipanen sebelum musim kemarau mencapai puncaknya. Selain itu, pemilihan varietas yang sesuai dapat mengurangi risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem.
Dengan menerapkan ketiga trik tersebut, petani sayur dapat mengelola lahan secara efisien dan menjaga produktivitas tanaman meski menghadapi kendala musim kemarau.
Teknik irigasi tetes, pemanfaatan mulsa, dan pemilihan varietas tanaman yang tepat membantu mempertahankan kualitas hasil panen, sehingga petani tetap bisa meraih keuntungan dan memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran.
BACA JUGA:Tips Alami untuk Wajah Bersinar dengan Air Beras dan Mentimun
BACA JUGA:Apa Itu Generasi Strawberry? Berikut Penjelasannya!
Sumber: