Gempa Bumi di Tibet: 126 Tewas, Ratusan Terluka

Gempa Bumi di Tibet: 126 Tewas, Ratusan Terluka

Gempa Bumi di Tibet: 126 Tewas, Ratusan Terluka--ist

SILAMPARI.CO.ID – Sebuah gempa bumi besar dengan kekuatan 7,6 skala Richter mengguncang wilayah Tibet pada Rabu malam, menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa. Hingga Kamis pagi, jumlah korban tewas tercatat mencapai 126 orang, sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka. Tim penyelamat terus berupaya mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

BACA JUGA:Super Air Jet Delay di Kualanamu: Penumpang Protes, Maskapai Tawarkan Kompensasi dan Minta Maaf

BACA JUGA:Kejari Palembang Sita Buku Nikah Istri Kedua Kadisnakertrans Terkait Kasus Grafitikasi K3

Gempa ini terjadi pada pukul 23.45 waktu setempat, dengan episentrum terletak di daerah pedalaman Tibet, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Lhasa. Beberapa desa kecil yang terletak di wilayah pegunungan mengalami kerusakan parah, dengan rumah-rumah hancur dan tanah longsor yang menghalangi jalan-jalan utama.

Pihak berwenang melaporkan bahwa sejumlah desa yang terpencil terisolasi akibat longsor yang terjadi setelah gempa, menyulitkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan. Rumah-rumah tradisional yang terbuat dari batu dan kayu tidak mampu menahan kekuatan gempa, menyebabkan bangunan runtuh dengan cepat.

BACA JUGA:Menelusuri Pesona Alam Gunung Bukit Barisan: Keindahan dan Kekayaan Hayati Pulau Sumatera

BACA JUGA:Kombes Heru Agung Nugroho Kembali Ke Polda Sumsel, Mengisi Jabatan Baru Yang Strategis

Pemerintah Tibet telah mengerahkan tim penyelamat yang terdiri dari pasukan militer, polisi, serta relawan dari berbagai wilayah untuk melakukan pencarian korban yang hilang dan memberikan pertolongan pertama kepada yang terluka. Juga, sejumlah rumah sakit di Lhasa dan daerah sekitarnya telah disiapkan untuk merawat korban.

BACA JUGA:Polisi Gagalkan Perampokan Lintas Provinsi di Lubuk Linggau, Empat Tersangka Ditangkap.

BACA JUGA:Optimalisasi Sarana dan Prasarana Keamanan, Lapas Lubuklinggau Lakukan Perawatan Berkala Gembok dan Kunci

Gempa bumi ini terjadi di wilayah yang sulit diakses, dengan kondisi geografis yang ekstrem. Himalaya yang terjal, salju tebal, dan cuaca dingin membuat tugas penyelamatan semakin menantang. Selain itu, jalan-jalan yang rusak parah akibat longsor menghambat perjalanan menuju daerah-daerah yang paling terkena dampak. Meskipun demikian, upaya untuk membawa bantuan terus dilakukan, dengan helikopter dan kendaraan lapangan digunakan untuk mencapai daerah-daerah yang terisolasi.

BACA JUGA:Anak di Lubuklinggau Bakar Rumah Ibu Kandung Karena Tidak Diberi Uang

BACA JUGA:Lapas Lubuklinggau Ikuti Pengarahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan

Selain korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan kerusakan signifikan terhadap infrastruktur. Jembatan-jembatan utama, jalan raya, serta fasilitas umum mengalami kerusakan, memperburuk kondisi perekonomian daerah yang sudah terbatas. Banyak warga yang terpaksa mengungsi, dan banyak rumah yang rusak parah. Pemerintah setempat dan pusat telah mengumumkan akan segera memberikan bantuan darurat dan menyalurkan dana untuk rehabilitasi wilayah yang terdampak.

BACA JUGA:Keceriaan Jumat Pagi di SD Negeri 45 Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Kawasan Kompi Lubuklinggau Kembali Ramai: Surga Kuliner dan Belanja di Lintas Sumatera

Kabar gempa ini langsung menyebar ke seluruh dunia, dengan berbagai negara mengirimkan ucapan belasungkawa kepada China. Organisasi internasional, termasuk Palang Merah dan PBB, telah menawarkan bantuan dalam bentuk personel, peralatan, serta sumber daya untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-bencana.

“China akan melakukan segala upaya untuk membantu rakyat Tibet dalam menghadapi bencana ini. Kami berterima kasih atas dukungan internasional yang datang dari berbagai negara,” kata juru bicara pemerintah China.

BACA JUGA:Jumat Perdana di Awal Tahun 2025, SD Negeri 44 Lubuklinggau Gelar Beragam Kegiatan Positif

BACA JUGA:Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lubuklingau Resmi Pindah Lokasi

Sampai saat ini, angka korban jiwa masih dapat berubah seiring berlanjutnya upaya pencarian di lapangan. Bencana ini menjadi pengingat akan betapa rentannya wilayah pegunungan terhadap bencana alam, dan pentingnya persiapan serta respons cepat untuk mengurangi dampaknya.

BACA JUGA:Muhhammadiyah Tetapkan 1 ramadhan 1446 H pada 1 Maret dan Idul Fitri 30 Maret 2025

BACA JUGA:Apakah KTP-mu Sudah Pernah Dipakai Daftar Pinjol? Begini Cara Ceknya!

 

Pemerintah China dan pihak berwenang di Tibet terus mengerahkan segala sumber daya untuk pemulihan, dan harapan masyarakat serta dunia internasional tetap tinggi agar bantuan dapat segera diterima oleh mereka yang terdampak.

Sumber: