Suasana Khidmat di Pagi Imlek: Umat Buddha Rayakan di Vihara Buddha

Suasana Khidmat di Pagi Imlek: Umat Buddha Rayakan di Vihara Buddha

Suasana Khidmat di Pagi Imlek: Umat Buddha Rayakan di Vihara Buddha--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Imlek merupakan perayaan paling penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain menandai awal tahun baru dalam kalender Tionghoa, Imlek juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, menghormati leluhur, serta menyambut keberuntungan di tahun yang baru.

Pagi yang cerah dan penuh makna tercipta di Vihara Buddha yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso, Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau. Suasana yang sejuk dan tenang membuat perayaan Imlek di vihara semakin khidmat dan bermakna.

BACA JUGA:Panduan Pengisian Portofolio SNBP 2025 untuk Program Studi Seni dan Olahraga Resmi Dirilis

BACA JUGA:Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad 1446 H di Masjid Taqwallah Berlangsung Meriah

Umat Buddha dari berbagai usia dan latar belakang berkumpul untuk merayakan Imlek dengan penuh kebersamaan. Selain menjalankan ibadah, masyarakat Tionghoa juga melestarikan berbagai tradisi, seperti berkumpul bersama keluarga dan berbagi angpao.

Candra, selaku Ketua Majelis Budhayana Lubuklinggau, membandingkan suasana perayaan Imlek tahun ini dengan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Tradisi Imlek yang Membawa Kebahagiaan dan Keberuntungan: Perayaan Penuh Makna bagi Masyarakat Tionghoa

BACA JUGA:Tradisi Imlek yang Membawa Kebahagiaan dan Keberuntungan: Perayaan Penuh Makna bagi Masyarakat Tionghoa

"Sepertinya tahun ini tidak begitu ramai. Mungkin karena waktu libur sekolah yang berbarengan dengan perayaan, sehingga banyak orang lebih memilih untuk berlibur dibanding berkumpul. Tradisi silaturahmi mulai berkurang, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih meriah. Namun, setiap daerah memiliki kebiasaan dan kultur yang berbeda dalam menyambut Imlek. Di Lubuklinggau, suasananya mungkin berbeda dibandingkan dengan kota seperti Palembang, Medan, atau Jakarta," ungkapnya. Imlek juga menjadi waktu untuk bersyukur dan berharap akan keberkahan di tahun baru.

Selain ibadah di vihara, perayaan Imlek juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pertunjukan barongsai, atraksi seni budaya, hingga jamuan makan bersama keluarga dan kerabat dekat. Warna merah mendominasi vihara dan lingkungan sekitar sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.

BACA JUGA:Sejarah Awal Perayaan Imlek di China: Dari Tradisi Kuno hingga Perayaan Modern

BACA JUGA:Mahasiswa Diduga Dijebak Membawa Narkoba, Polres Musi Rawas Tangkap Tersangka dan Buru DPO

Tidak hanya itu, pedagang pun merasakan berkah Imlek dengan meningkatnya penjualan berbagai pernak-pernik khas Imlek seperti lampion, baju cheongsam, hingga makanan khas seperti kue keranjang dan jeruk mandarin.

Bagi umat Buddha, Imlek bukan hanya tentang perayaan tetapi juga refleksi diri. Banyak yang menggunakan momen ini untuk meningkatkan kualitas hidup, mempererat hubungan keluarga, serta berharap tahun yang lebih baik.

BACA JUGA:Perayaan Imlek 2025: Tradisi, Makna, dan Kemeriahan Tahun Baru Tionghoa

BACA JUGA:Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 88 Kurikulum Merdeka: Mengidentifikasi Ciri-Ciri Artikel Ilmiah

"Kami mendoakan para pemimpin daerah yang baru terpilih agar menjadi pemimpin yang amanah. Selain itu, kami berharap keberagaman yang ada dapat menciptakan harmonisasi, sehingga kita semua dapat mencapai harapan dan keberkahan yang lebih baik di tahun ini," tutupnya.

 

Dengan segala keberkahan dan doa yang dipanjatkan, Imlek tahun ini menjadi ajang kebersamaan, harapan, dan awal yang baru bagi umat Buddha dan masyarakat Tionghoa di Indonesia.

BACA JUGA:Jadwal Acara TV Kamis, 30 Januari 2025: Saksikan Timnas Indonesia vs Jepang dan Liga Champions Brest vs Real M

BACA JUGA:Mahasiswa di Musi Rawas Ditangkap Saat Mengantarkan 153 Butir Ekstasi, Mengaku Tergiur Upah Rp450 Ribu

Sumber: