Bayi Anda Sering Menangis saat Tidur? Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Bayi Anda Sering Menangis saat Tidur? Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya!

ilustrasi bayi menangis--freepik

SILAMPARITV.CO.IDBayi sering kali menangis hingga tertidur karena lapar, namun bisa juga disebabkan oleh hal lain. Dengan mengetahui berbagai penyebab bayi menangis saat tidur, ibu dapat melakukan pengobatan yang diperlukan untuk membantu si kecil tenang dan kembali tidur. 

Bayi sangat sering menangis hingga tertidur pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Ibu tidak perlu terlalu khawatir  ketika kondisi ini terjadi karena menangis merupakan cara utama Bayi mengkomunikasikan apa yang ia rasakan dan butuhkan. 

Selain itu, bayi Anda belum memiliki siklus tidur yang baik. Dia tidak bisa membedakan antara siang dan malam, jadi dia mungkin terbangun sambil menangis. 

Alasan mengapa bayi menangis saat tidur merupakan bagian dari tumbuh kembang bayi. Penyebab kondisi ini sangat berbeda. Berikut beberapa alasan mengapa bayi menangis hingga tertidur:

BACA JUGA:Kembali Erupsi Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, Keluarkan Asap Tebal Setinggi 1.500 M

1. Siklus tidur belum terbentuk 

Seperti yang telah diungkap sebelumnya, salah satu penyebab bayi menangis saat tidur adalah ia belum memiliki siklus tidur yang benar dan belum bisa membedakan siang dan malam dengan baik. Bunda pun perlu beradaptasi dengan kondisi ini selama beberapa bulan pertama kehidupan Si Kecil.

2. Lapar 

Bayi menangis di malam hari bisa disebabkan oleh rasa lapar. Hal ini merupakan cara bayi berkomunikasi karena ia belum mengetahui cara mengungkapkan keinginannya untuk menyusu.  

BACA JUGA:7 Rekomendasi Makanan Saat Terkena Sariawan

Selain menangis, bayi yang lapar dan menyusu memasukkan tangan ke dalam mulut, menghisap jari, memukul tangan, atau menjulurkan lidah. Jika bayi Anda menangis saat tidur dalam keadaan ini, kemungkinan besar ia lapar. 

3. Tidur dalam suasana hati yang tidak nyaman 

Penyebab bayi menangis saat tidur bisa jadi karena  merasa tidak nyaman dengan lingkungannya, misalnya panas atau dingin. Ibu bisa memeriksa kondisi tubuhnya untuk mengetahui apakah bayinya panas atau tidak. 

Jika dada, leher, tangan, pipi, dan kaki anak Anda terasa dingin saat disentuh, kemungkinan suhu ruangan terlalu dingin. Sebaliknya, jika dia terlihat berkeringat dan telinga serta lehernya terasa hangat saat disentuh, kemungkinan dia menangis karena kepanasan.

Sumber: