Menunggang Kuda Menari di Majene Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Nusantara

Menunggang Kuda Menari di Majene Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Nusantara

ilustrasi menunggang kuda--freepik

SILAMPARITV.CO.IDPemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, akan mengusulkan pementasan "Messawe Saeyyang Pattu'du" atau tari kuda sebagai salah satu warisan budaya nusantara.

"Kami akan mengusulkan pementasan "Messawe Saeeyang Pattudu" kata Bupati Majene Andi Achmad Syukri “sebagai warisan budaya tak benda Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia”, saat pembukaan pertunjukan Messawe Saeyyang Pattu’du di Stadion Prasamya Mandar,Bupati mengatakan pertunjukan Messawe Saeyyang Pattu'du akan menjadi bagian dari perayaan Majene Jubilee (HJM) dan akan dipromosikan secara luas ke seluruh nusantara.

Ia berharap semua pihak mendukungnya mulai dari desa-desa , kecamatan, kelurahan, kabupaten dan pemangku kepentingan.

"Ini menjadi penggerak besar" Sangat baik sekali melestarikan kekayaan budaya Mandar 'lita pembolongatta' atau tanah darah daging kita, kekayaan yang luar biasa itu bisa menjadi simbol budaya”, kata Andi Achmad Syukri.

BACA JUGA:Budaya Makan Daging Anjing di Permasalahkan, Aktivis: Budaya Sangat Dinamis

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene Afiat Mulwan mengatakan perayaan Messawe Saeyyang Pattu'du akan menjadi program tahunan dan ide penyelenggaraannya pada tahun-tahun mendatang akan semakin besar.

Afiat Mulwan mengatakan: “Ini akan menjadi ikon wisata terkemuka di Majene karena menjadi magnet wisata. Tugas dan tanggung jawab pelaksanaan dan promosi ada di Disbudpar, namun peran serta semua pihak mutlak diperlukan”.

Perayaan Messawe Saeyyang Pattu'du Tahun ini diikuti lebih dari 90 ekor kuda dan 32 kereta atau chariot.

Bupati Majene beserta wakil bupati, unsur Forkopimda setempat dan para lurah kecamatan serta serta Kepala Desa se-Kabupaten Majene terlihat menunggangi "Messawe" atau kuda.

BACA JUGA:Berlangsung di Bulan Suro, Mengenal Tradisi Upacara Adat Suran Mbah Demang

Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK, Wakil Ketua TP PKK, Ketua DWP dan masing-masing menunggang kuda. Kepala OPD dan para kepala departemen mengenakan pakaian benti yang dihias semeriah mungkin.

Sepanjang rute yang dilalui rombongan, mereka disambut antusias oleh masyarakat.

Selain itu, Banyaknya pattudu atau kuda lompat serta pemain parrawana atau Rebana memberikan atraksi yang sangat menarik sehingga mendapat tepuk tangan dari masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Majene Andi Achmad Syukri menyerahkan ratusan bendera merah putih ke daerah untuk mendukung pelaksanaan gerakan 10 juta bendera merah putih Kementerian Dalam Negeri.

Sumber: